Agak jauh dari tempat Imam memimpin Shalat Jamaah, terlihat sebuah bangunan bertingkat. Beberapa Jamaah sudah duduk disana. Terlihat juga sebuah standing mic.
Kami menduga pastilah mic itu yang akan dipakai untuk adzan dan iqomah. Karena ketika Shubuh tadi Shalat di salah satu Masjid di Besiktas, terlihat bila tempat Adzan di Masjid di Turki bukan di mimbar atau tempat Imam Shalat Jamaah seperti Indonesia. Mic untuk Adzan terletak di belakang.
Ketika sedang melihat-lihat arsitektur Masjid itulah terdengar suara orang berbicara. Mengucapkan ayat-ayat Allah yang mengajak Jamaah beriman dan berbuat kebaikan. Ucapan lainnya tidak bisa difahami karena memakai bahasa Turki.
Awalnya kami kebingungan darimana sumber suara tersebut. Karena tempat Imam, kosong. Tidak ada orang yang berdiri dan berbicara. Namun ketika kami menolah ke arah jam 10, terlihat ada mimbar dan seorang tua duduk di mimbar tersebut berbicara.
Karena beliau menyampaikan ayat-ayat Al-Quran dan ceramah seperti seorang Khatib Jumat, kami menyangka bahwa khutbah Jumat sudah dimulai dan beliau adalah Khatibnya. Pada waktu itu mulai kening mulai berkerut dan juga tersenyum sendiri.
Kening berkerut karena bingung. Apakah memang waktu Shalat Jumat di Blue Mosque berbeda dengan masjid lain. Khatib sudah mulai khutbah satu jam sebelum waktu shalat Jumat.
Di satu sisi juga tersenyum. Baru kali ini Khatib Jumat ada disamping arah Jam 10 bukan di arah jam 12. Jadi meski kita duduk menghadap kiblat, tapi kepala kita miring memperhatikan Khatib.
Lama berselang, kami curiga bila yang sedang berbicara itu bukan sedang Khutbah Jumat. Beliau sepertinya sedang memanfaatkan waktu memasuki Shalat Jumat dengan khutbah. Mengajak dan mengingatkan Jamaah yang sudah hadir kepada kebaikan.
Kecurigaan bertambah ketika memperhatikan tempat mimbar masjid. Terlihat ada seseorang berpakain khusus yang berbeda dengan yang lain. Beliau duduk persis didepan tangga tempat Khatib Jumat menyampaikan khutbahnya. Â
Ketika terdengar suara adzan dari luar masjid (Sepertinya dari arah Masjid Haghia Sophia yang berdekatan), kecurigaan terjawab. Khutbah Jumat belum dimulai. Karena setelah itu, muadzin mulai mengumandangkan Adzan. Lalu orang yang kami perkirakan sebagai Khatib, terlihat bersiap-siap dan Jamaah berdiri untuk melaksanakan shalat sunnah.
Setelah itu, Khatib mulai menaiki tangga tempat dia berdiri. Anak tangga dinaiki dengan hati-hati. Seperti Paskibra yang menaiki anak tangga untuk mengambil bendera dari Presiden. Khatib menaiki tangga satu persatu dengan khidmat. Setiap anak tangga yang dinaiki, selalu dimulai dengan kaki kanan.