Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kotak Amal Masjid

12 Oktober 2023   22:37 Diperbarui: 12 Oktober 2023   22:48 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya membandingkan adalah salah satu sifat bawaan manusia. Apakah membandingkan dengan mencari persamaan atau mencari perbedaan. Diantaranya membandingkan praktek beribadah dan tempat ibadah antara Indonesia dan Arab Saudi.

Merujuk situasi Indonesia, kerap muncul pertanyaan. Apakah Masjid-Masjid di Arab Saudi juga terdapat kotak amal untuk menghimpun dana masyarakat?Bila ada, berapakah infak rata-rata yang diterima?

Jawaban singkatnya adalah tidak ada.

Sebagaimana tidak terdapat kotak amal di Masjidil Haram, begitu juga di masjid-masjid lainnya di Arab Saudi. Tidak ada kotak amal yang disebar untuk menghimpun dana masyarakat.

Lalu darimanakah Masjid mendapat dana?

Karena sebagaimana di Indonesia, Masjid di Arab Saudi juga membutuhkan dana besar untuk perbaikan dan pemeliharaan. Mulai dari membayar penjaga masjid, membayar guru ngaji anak-anak, pergantian karpet secara reguler, memelihara pemanas dan pendingin ruangan, menyediakan makanan buka puasa bersama di bulan Ramadhan, sampai dengan menyediakan air mineral dan korma tanpa putus di sepanjang hari.

Secara umum, bisa dikatakan ada tiga pihak yang menyediakan dana untuk masjid di Arab Saudi. Pemerintah, para dermawan dan lembaga sosial keagamaan, serta dana wakaf produktif.  

Pemerintah pastinya yang utama. Perannya bukan hanya menyediakan dana untuk Masjid, tapi mendorong para dermawan dan lembaga sosial membiayai masjid. Termasuk diantaranya membuat regulasi mengenai lembaga sosial yang berhak mengelola wakaf dan infak untuk kegiatan keagamaan. Hal tidak terlupakan, adalah mendorong pelaksanaan wakaf produktif.

Pola seperti ini sepertinya bukan hanya terjadi di Arab Saudi, tetapi juga di negara-negara teluk yang kaya karena melimpahnya minyak bumi. Komoditi mahal dunia yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.

Para dermawan dan lembaga sosial keagamaan ini bukan hanya membiayai Masjid, tapi juga membantu kegiatan ibadah lainnya. Dermawan dan lembaga sosial keagamaan inilah yang kerap bekerjasama dengan beberapa komunitas masyarakat, seperti mahasiswa Indonesia di Riyadh, untuk membiayai Umrah dan ziarah ke Masjid Nabawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun