Menurut Aloys Sprenger, orientalis dari Austria, orang Arab itu parasitnya Unta. Mereka mengambil banyak manfaat dari Unta.
Pentingnya Unta dalam kehidupan di Semenanjung Arabia tercermin dari kenyataan bahwa bahasa Arab asli memiliki sekitar seribu kata untuk Unta. Mulai dari jenis keturunan Unta, sampai tahap perkembangan Unta.
Perihal Unta ini, Khalifar Umar bin Khattab pernah berkata, "Kemakmuran orang Arab bergantung pada kesehatan unta-untanya."
Potensi dan ketergantungan terhadap pertanian dan hewan ternak inilah yang sepertinya menjadi perhatian Raja Abdul Aziz ketika mendeklarasikan berdirinya Arab Saudi modern pada 23 September 1932 di Riyadh.
Makkah dan Madinah memang mempunyai potensi ekonomi yang besar. Namun hitungan Raja Abdul Aziz, kebutuhan Arab Saudi bukan hanya tidak bisa ditutupi dari para penziarah Makkah dan Madinah, tapi juga tidak boleh bergantung pada kedua Kota Suci tersebut.
Raja Abdul Aziz pun memulai proyek mencari sumber air. Selain melihat negerinya miskin karena kering kerontang, pendiri Saudi modern ini ingin mencari sumber ekonomi baru melalui pertanian dan peternakan.
Namun nasib ternyata berkata lain. Struktur lapisan tanah di Semenanjung Arab Saudi ternyata berbeda dengan tanah di negeri lain.
Di Museum Nasional, Mathaf Wathani, yang terletak di kompleks King Abdul Aziz Historical Centre ditunjukan bahwa bila digali sampai dalam, maka lapisan pertama dari tanah Arab Saudi itu terdapat Gas, lapisan keduanya minyak bumi, dan air berada dibawahnya.
Karenanya upaya mencari sumber air Raja Abdul Aziz memang gagal. Namun Raja menemukan sumber mineral yang sangat dibutuhkan dunia, minyak mentah. Â Temuan minyak di wilayah Timur Saudi yang menjadikan Saudi menjadi negara petro dollar.
Minyak seperti game changer. Merubah wajah Jazirah Arab secara keseluruhan.
Karena minyak, kebutuhan air pada akhirnya bisa dipenuhi. Melalui uang Minyak, Arab Saudi membangun power plant desalinator air laut terbesar dunia untuk memenuhi kebutuhan air warganya. Air laut dari dari Laut Merah dan Teluk Persia, disterilkan dan dikirim sampai ratusan kilometer ke kota-kota di Arab Saudi.
Perubahan itulah yang sepertinya dilakukan kembali oleh cucunya, Mohammed Bin Salman (MBS). Bila Kakeknya menyadari tidak mungkin bergantung pada para penziarah Makkah dan Madinah, MBS seperti menyadari tidak mungkin selalu bergantung kepada minyak bumi.