Bagi orang Indonesia, kebiasaan orang Arab memakai parfum itu hanya untuk menutupi kebiasaan jarang mandi. Kalau Nabi Muhammad saw. tidak memerintahkan mandi ketika hendak Shalat Jumat atau setelah Junub, mungkin saja orang Arab tidak mandi berhari-hari.
Sebaliknya, kebiasaan mandi orang Indonesia ini juga kerap menjadi bahan ledekan. Orang Indonesia dianggap lambat karena mesti memulai aktivitas dengan mandi dahulu. Sehari bisa dua kali mandi. Terlebih di musim panas. Mandinya bisa berkali-kali.
Padahal panas di Arab berbeda dengan Indonesia. Karena panas nya kering, maka panas di Arab tidak menimbulkan keringat. Panas yang kering membuat keringat menguap seketika. Berbeda dengan panas lembab di Indonesia yang mengeluarkan keringat.
Selain wewangian, Arab dahulu juga dikenal sebagai penghasil dan penikmat rempah-rempah. Rempah-rempah inilah yang mereka perjual belikan ke negara-negara sekitar mereka.
Kebiasaan ini masih terlihat sampai sekarang. Kopi khas Arab misalnya. Berbeda dengan Kopi Indonesia yang disajikan dengan atau tanpa gula, Kopi Arab adalah campuran antara biji Kopi dengan berbagai rempah-rempah seperti kayu manis, kapulaga, cengkeh dan jahe. Menyehatkan dan menyegarkan.
Hal lain yang tidak bisa dilupakan dalam kehidupan orang Arab pastinya Korma. Satu-satunya makanan padat kesukaan orang Arab pedalaman. Korma kerap diminum bersama Susu dan Kopi. Arab dahulu mengenal sekitar 100 jenis korma yang  ada di Madinah dan sekitarnya.
Sampai sekarang, Korma adalah makanan orang Arab. Meski dikenal memiliki Kebun Korma terbesar di dunia, namun pemerintah Arab Saudi tetap mendatangkan Korma dari berbagai negara. Mudah menemukan Korma Tunisa, Korma Mesir bersanding dengan Korma hasil perkebunan masyarakat Saudi.
Sepertinya bagi Arab Saudi hanya tiga hal saja yang tidak mereka datangkan dari luar. Minyak dan Gas, Air Zamzam, dan Ka'bah. Bahkan Al-Qur'an yang turun di Makkah saja di import dari Beirut.
Tidak terlupakan dari Arab tentunya Unta. Bangsa lain mungkin menganggap Kuda sebagai hewan paling hebat. Namun bagi bangsa Arab, Unta lah hewan paling hebat itu. Tanpa Unta, gurun pasir mustahil menjadi hunian manusia. Begitu kata Hitti dalam History of Arabs.
Unta adalah hewan yang mempunyai manfaat dari ujung ke ujung. Orang Badui meminum susunya, memberikan susunya bagi hewan ternak lain, menutupi tubuh mereka dengan kulitnya, membuat tenda dari bulunya, menjadikan kotoran sebagai bahan bakar, dan menjadikan air seni Unta sebagai tonik rambut dan obat.
Pada waktu darurat, Unta bisa disembelih untuk dimakan dagingnya. Atau dikeluarkan air yang sudah dia minum untuk kita minum.
Namun Unta juga bukan hanya tunggangan dan makanan, tapi simbol masyarakat Arab. Unta adalah alat tukar, mahar, barang tebusan (diyah), benda taruhan (maysir), dan simbol kekayaan.