Selain itu, Arab Saudi juga memiliki area hijau seluas 27.000 KM2 dari 2.2 Juta KM2 wilayahnya. Area hijau ini hampir dua kali lipat lebih besar dari gabungan area hijau yang dimiliki Yordania, Libanon, Palestina, Suriah dan Irak.
Deskripsi musim dan kebiasaan masyarakat Arab pada musim tersebut digambarkan Al-Quran dalam surat Al-Qurashin. Pada ayat 1-2 surat tersebut Allah swt., berfirman, "Demi orang-orang Quraisy yang suka bepergian pada musim dingin dan musim panas."
Baca juga;
Pada surat tersebut, musim panas digambarkan dengan kata Ash-Shoif. Kata yang juga bermakna Pedang. Karena tingginya suhu panas di Arab Saudi, tajam dan menusuk. Sebagaimana pedang yang juga tajam dan menusuk.
Setidaknya ada empat hal yang membuat panas di Arab Saudi terasa tajam dan menusuk. Keempatnya adalah lokasi geografis, iklim gurun, kurangnya hujan dan awan, serta rendahnya tingkat ozon.
Secara geografis, Saudi dekat khatulistiwa. Wilayah dimana intensitas sinar matahari sangatlah tinggi, lebih langsung dan vertikal. Ditambah dengan iklim gurun. Dimana sinar matahari menembus atmosfer dan mencapai permukaan tanah dengan sedikit hambatan.
Baca juga;
Kurangnya hujan dan awan bukan hanya membuat tingkat curah hujan rendah, tapi juga sinar matahari yang tidak terhalangi awan atau kabut. Terlebih beberapa daerah di Arab Saudi memiliki tingkat ozon yang relatif rendah.
Kombinasi keempat hal inilah yang membuat sinar matahari lebih tajam dan menusuk seperti pedang. Dalam kondisi seperti ini juga, radiasi Ultra Violet sinar matahari menjadi ancaman serius bagi kesehatan.