Baca juga;
Khutbah Jumat di Arab Saudi dan di IranÂ
Di Kota utama seperti Riyadh, sudah mulai terlihat warga lokal Arab Saudi yang bekerja sebagai kasir supermarket atau penjaga mini market. Bidang pekerjaan yang biasanya dipegang oleh warga pendatang dari Asia Selatan.
Dalam konteks ini juga sebetulnya kita bisa melihat kebijakn tentang bolehnya peremuan mengendarai mobil.
Kebijakan ini memang membuat jalanan Riyadh menjadi lebih sesak dan macet. Karena bertambahnya pengendara mobil. Namun dalam waktu panjang, diyakini akan berhasil menekan ketergantungan pekerja asing yang bekerja sebagai supir keluarga.
Baca juga;
Diri'yyah dan Gap Imajinasi Muslim Indonesia
Hal yang tidak bisa diindahkan adanya pemberlakuan dependent fee bagi warga asing yang cukup tinggi. Bila sebelumnya warga asing hanya mengeluarkan ratusan riyal untuk membayar izin tinggal di Saudi, sekarang dependent fee naik sampai 4.500 SAR/tahun/orang.
Cukup tinggi hingga banyak warga asing yang kembali ke negara asal. Atau mengirim keluarganya ke tanah air lalu dia bekerja sendirian di Saudi.
Anggaran lain yang juga cukup besar dikeluarkan pemerintah Arab Saudi adalah anggaran militer. Belanja militer untuk Perang Yaman juga perang Suriah cukup menguras keuangan Arab Saudi. Disamping memakan ratusan ribu korban.
Baca juga;