Perubahan yang dilakukan Deschamps mungkin bisa mengantar Prancis juara ketika Muani membuaat shooting keras ke gawang Argentina. Tapi Martinez sedang tampil gemilang sehingga layak menjadi Man of The Match. Martinez sudah melakukan penyelematan terbaik di Qatar 2022 ini. Jadi ini bukan perihal Muani yang tampil buruk, tapi Martinez yang sedang tampil gemilang.
Sebagaimana Asterix yang kadang mempunyai hubungan buruk dengan Obelix dan membuat mereka berada dalam kesulitan, hal seperti ini jugalah yang sepertinya terjadi dengan Deschamps.
Mungkin Deschamps masih mempunyai pembelaan objektif ketika memilih Varane ketimbang Ibrahim Konate untuk mengawal lini belakang. Meski Konate menunjukan catatan baik di Qatar 2022. Memenangkan 21 kali duel dengan lawan dari 22 kali duel. Konate juga bermain ketika Prancis tidak kebobolan.
Namun ada banyak pertanyaan kenapa Deschamps tidak mau memanggil kembali Karim Benzema sebagai striker. Padahal pemegang Ballon D'Oro sudah sembuh. Begitu juga pilihannya atas Kounde yang beberapa kali kedodoran mengawal sisi kanan dan memarkir Pavard. Konon katanya hubungan tidak baik lah yang menyebabkan itu.
Namun Asterix sendiri memang begitu. Goscinny dan Uderzo selalu menunjukan bila Asterix kerap jatuh karena kesalahan perhitungan dan kesalahan sikap terhadap Obelix. Namun setelah itu, dia bangun lagi.
Jadi bagi Deschamps Qatar 2022 ini bukan berakhir. Deschamps mungkin gagal menorehkan sejarah baru membawa Prancis juara Piala Dunia berturut-turut. Namun Deschamps masih mempunyai peluang menjadi pemain sekaligus pelatih yang pertama mengangkat trofi Piala Dunia dua kali. Dimana dua trofi itu diraih sebagai pelatih. Selama masih diberikan otoritas untuk itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H