Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Wild Wild Country: Misteriusnya Kehidupan Manusia

13 Januari 2022   06:56 Diperbarui: 13 Januari 2022   07:07 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara berpikir orang Timur, dianggap Hegel terbelakang karena penuh dengan mitos. Cara berpikir ini dihapus oleh cara berpikir yang diperkenalkan oleh orang Yunani.

 Sebelum kemudian pada akhirnya memuncak pada cara berpikir orang Jerman yang menurut Hegel sangat rasional. Karenanya Jerman adalah puncak cara berpikir kehidupan manusia yang terbaik.

Namun dari apa yang terjadi di Rajneesphuram, kita akan teringat paparan Alm Kuntowijoyo. Sejarawan Indonesia yang mempetakan cara berpikir masyarakat Indonesia yang mitis, idologis dan Ilmu. 

Ketika almarhum melakukan pemilihan tersebut, pilihan diksi nya adalah "pergeseran" bukan "perbaikan". Karena Almarhum bisa memilah secara lebih detail dari masing-masing cara berpikir.

Seperti ketika mengurai perbedaan cara berpikir mitos dan idiologis. Bila mitos tidak peduli terhadap fakta, maka idiologi peduli terhadap fakta tapi dipandang secara subjektif. Bila norma mitos itu adalah konsensus sosial, maka norma idiologis itu kepentingan kelompok.

Karenanya kita bisa faham kenapa orang bisa marah-marah melihat sesajen, juga orang bisa mengeluarkan kemarahan yang sama terhadap orang yang anti sesajen. Sampai bisa muncul kesimpulan bahwa agama yang dianut orang anti sesajen adalah agama impor. Agama yang mengandung cara pandang kehidupan yang tidak sesuai dengan budaya nusantara, karenanya mesti diberantas. 

Namun pada saat yang sama, tidak merasa gelisah dengan hingar bingar K-Pop dan Drama Korea yang menjadi kiblat baru tontonan masyarakat Indonesia. Padahal bila kita cermati lebih detail, baik K-Pop dan Drama Korea sangat kental dengan cara pandang masyarakat Korea terhadap kehidupan.

Keduanya berpikir idiologis. Berpikir untuk kepentingan kelompok. Dalam cara berpikir kelompok, tidak ada kata "Kita", yang adalah "Kamu, Saya, Kalian, Kami".

Namun seperti yang diungkap sebelumnya, hikayat Rajneesphuram seperti mengisahkan betapa misteriusnya kehidupan manusia. Arahnya sangat sulit ditebak. Dan dalam posisi ini, mungkin benar juga tips Gabriel Marcell dalam menghadapi kehidupan. Menurut eksistensialis yang percaya Tuhan ini, "Life is a mystery to be lived, not a problem to solved"

Lalu bagaimana dengan Ma Anand Sheela?

Lepas dari segala kontroversi yang dia buat, Sheela bukan hanya terlihat sebagai perempuan cerdas, tapi juga tangguh. Di tangan Sheela lah ajaran Bhagwan berkembang pesat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun