"Anak Dan Kemenakan", seperti memperlihatkan masalah kita yang terus berputar dan membesar dan serasa tidak ada penyelesaian. Membaca "Anak dan Kemenakan" 47 tahun setelah diteribtkan pertama kali, seperti melihat masalah Indonesia yang terus berulang. Bukan lagi masalah masyarakat Minangkabau pada awal tahun 1990an.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!