Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Molly's Game", Manusia dan Makhluk Spiritual

6 Mei 2020   16:06 Diperbarui: 6 Mei 2020   16:12 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena dalam percakapannya itu, banyak hal yang sangat sensitif yang bila dibuka ke publik, bukan hanya akan menghancurkan hidup para penjudi itu, tapi anak-anak dan keluarganya. Bloom misalnya tidak bisa menerima bila diantara para penjudi itu, keluarga nya hancur atau dimusuhi anaknya. Karena di drive itu juga tercantum riwayat selingkuh para penjudi tersebut.

Ketika Bloom berkeras tidak mau membuka data tersebut dan resikonya dia harus mengaku bersalah, Bloom kemudian memilih untuk menyatakan diri bersalah dihadapan hakim. Sesuatu yang bertentangan dengan tujuannya menyewa pengacara yang berbiaya sangat mahal.

Piere Teilhard de Chardin, seorang agaawan yang juga filosof idealis Prancis, sempat mengatakan bahwa "You are not a human being in search of a spiritual experience. You are a spiritual being immersed in a human experience". Menurut de Chardin, kita ini manusia bukanlah makhluk yang mencari pengalaman spirtual, tetapi hakekat manusia adalah makhluk spiritual yang jatuh pada pengalaman-pengalama kemanusiaan.

Karenanya bagi sebagian kalangan disinilah perbedaan antara Rumah Ibadah dan Rumah Bordil. Perbedaan pada sebaran kebaikan. Meski Rumah Ibadah adalah tempat berkumpulnya kebaikan, bukan berarti disana tidak terjadi kecurangan. Sebaliknya. Meski Rumah Bordil adalah tempat bermukimnya berbagai macam kejahatan, bukan berarti disana tidak ada kebaikan sama sekali.

Jadi kalau anda adalah orang yang mempercayai ucapan de Chardin diatas, Molly's Game mungkin diantara film yang mesti ditonton.

amazonmovieprime
amazonmovieprime

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun