Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sepak Bola dan Ancaman Banjir

8 Januari 2020   13:56 Diperbarui: 11 Januari 2020   19:26 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara Jauh adalah sesuatu yang subjektif. Karena 10 KM bisa jadi jauh bagi sebagian orang, dan dekat bagi sebagian yang lain. Begitu juga dengan konsep Ruang dan Luas. Ruang adalah sesuatu yang objektif karena bisa diukur dengan angka. Namun Luas adalah subjektif. Karena 100 M bagi sebagian orang bisa jadi sangat luas, tapi bagi yang lain bisa menjadi sangat sempit.

Ruang lapangan sepakbola untuk pertandingan internasional dimana pun ukurannya sama. Lapangan harus memiliki garis sentuh antara 100-110 dan lebarnya antara 64-75m. Ruang itu objektif sementara luas itu subjektif. Total Football adalah upaya mengeksploitasi ruang untuk membangun luas permainan. Ketika menguasai bola, pemain harus aktif bergerak menciptakan ruang sehingga lapangan terasa luas. 

Sebaliknya, ketika bola dikuasai lawan, setiap pemain harus bergerak menutup pergerakan lawan sehingga lapangan terasa sempit bagi lawan. Karenanya disamping skill, kecerdikan memanfaatkan ruang adalah skill yang mesti dikuasai. Menurut Winner, kecerdasan inilah yang dimiliki oleh orang-orang Amsterdam atau Belanda.

Meminjam istilah Psikologi, Total Fooball adalah penerapan "Psyche" paling dasar orang Belanda dalam memahami kehidupan. Belanda adalah negeri dimana 50% tanahnya berada dibawah permukaan laut dan sisanya sangat sempit untuk dihuni penduduk. Karenanya secara tekhnis, Belanda bukan hanya terus menerus melakukan reklamasi untuk memperluas daratan, tetapi juga harus memiliki disiplin ketat dalam memanfaatkan ruang tersisa. 

Bila ingin tetap hidup, mereka harus bisa merawat tanah yang tidak seberapa. Kanal, selokan air, bendungan kecil dan besar mesti ditata dengan rapi sehingga bisa mendatangkan manfaat bukan bencana. Orang Belanda disebut sebagai spatial neurotic atau bangsa yang tergila-gila oleh ruangan ataupun pemanfaatannya.

Namun hal-hal di atas adalah upaya teknis objektif dalam memanfaatkan ruang. Untuk membuat ruang terasa lebih luas, dibutuhkan upaya tambahan. Upaya subjektif inilah yang kemudian muncul.

Orang Belanda tidak hanya melakukan rekayasa teknis-objektif dalam memanfaatkan ruang, tetapi juga membangun daya khayal tentang ruang yang luas dalam benak.

Untuk memicu tumbuhnya daya subjektif tentang ruang yang luas, orang Belanda dikenal bisa membangun tata kota yang kompak dibanding negara manapun di dunia.

Arsitektur di Belanda dianggap sangat inovatif, tidak umum, aneh, tidak normal tapi kesannya selalu longgar dan lapang.

Jejak spatial neurotic untuk melepaskan diri dari kungkungan dan menciptakan keluasan, juga tercermin dari norma sosial, budaya juga politik. Etika Protestan semarak di Belanda pada awal kelahirannya karena mereka secara instingtif memberontak terhadap hal-hal yang mengungkung. Ketika negara lain melarang ganja, kita akan menemukan orang sedang menghisap ganja atau mariyuana di Vondel Park Amsterdam.

Mentalitas itulah yang turun pada diri pemain Sepakbola Belanda. Ketika turun ke lapangan, benak mereka selalu bermain-main dengan keinginan menciptakan ruangan selonggar mungkin lalu mengeksploitasinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun