Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Anjing dalam Film "Hachi: A Dog's Tale" dan "Red Dog"

23 Agustus 2018   13:08 Diperbarui: 23 Agustus 2018   14:18 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seekor anak anjing yang diyakini berasal dari tempat suci, salah satu biara di Jepang, tersesat di sebuah stasiun kereta Rhode Island Amerika. Kandang anjing yang mengangkut, kuncinya terlepas dan portir yang membawanya tidak sadar bahwa anjing yang dibawanya keluar dari kandangnya. Dalam keramaian stasiun kereta, anak anjing yang tersesat itu ditemukan oleh Parker Wilson.

Parker Wilson, seorang profesor bidang musik, segera memangku anak anjing yang baginya sangat lucu dan menggemaskan. Mulanya Wilson menemui kepala stasiun itu untuk menyerahkan binatang temuannya tersebut. Berharap pemiliknya akan datang ke stasiun tersebut untuk mengambilnya.

Tetapi sang manajer menolaknya karena tidak ada tempat untuk menampungnya. Meskipun terpaksa, tetapi sesungguhnya senang, Wilson pun membawa anak anjing itu ke rumahnya.

Di rumah seperti yang sudah diperkirakan Wilson, istrinya tidak bisa menerima kehadiran anjing tersebut. Sudah ada kesepakatan sebelumnya antara mereka berdua bahwa di rumah mereka tidak akan ada anjing peliharaan. Tetapi karena alasan darurat serta janji Wilson bahwa esoknya dia akan membawa anjing tersebut ke shelter, akhirnya Cate istri Wilson bersedian menampung anak anjing tersebut. Tetapi hanya untuk satu malam saja.

Namun keesokan harinya, shelter anjing di kota tersebut ternyata sudah penuh.Wilson pun membawa kembali Hachi, nama yang dia berikan kepada anak anjing tersebut, ke rumahnya. Istri Wilson tentu masih menolak.

Tetapi karena tidak ada shelter yang bisa menampung dan melihat bagaimana akrabnya sang suami dengan Hachi, Cate tidak hanya tidak bisa menolak, bahkan pada akhirnya mengizinkan Hachi menjadi penghuni rumah mereka. Bersama dengan anak mereka, Hachi menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan mereka.

Selanjutnya, Wilson pun tidak hanya dikenal sebagai seorang guru besar musik yang memiliki keluarga harmonis dan mencintai anak istrinya, tetapi juga seorang pria yang memiliki hubungan erat dengan Hachi, anjing kesayangannya. Mereka main bersama, nonton bersama dan berjalan bersama. Hachi dan Wilson adalah dua yang tidak tidak bisa dilepaskan.

Diantara kebiasaan yang selalu dilakukan Hachi adalah, bersama Wilson ke stasiun kota. Pada pagi hari mengantarnya berangkat mengajar ke kampus, sore hari Hachi menunggu di stasiun menunggu Wilson pulang dari mengajar.

Karena begitu rutinnya kegiatan tersebut, Hachi bukan hanya seolah sudah mempunyai tempat untuk menunggu, di taman didepan pintu staisun, tetapi para pedagang dan orang sekitar stasiun sudah sangat mengenal Hachi. Seekor Anjing yang sedang menunggu tuannya pulang.

Sampai suatu hari Parker Wilson tidak pulang di sore hari. Dia terserang stroke ketika mengajar dan meninggal seketika. Kepergian Wilson ternyata tidak hanya meninggalkan kesedihan bagi   keluarganya, tetapi juga bagi Hachi. Hanya saja bila keluarganya menyadari bahwa Wilson sudah meninggalkan mereka, Hachi tidak. Si anjing tiap sore tetap mendatangi stasiun menunggu kedatangan tuannya yang sudah tiada tersebut.

Keseharian Hachi yang tetap menunggu kedatangan tuannya yang sudah meninggal di stasiun, ternyata menarik perhatian seorang wartawan. Jurnalist tersebut lalu meliputnya dan menulisnya sehingga menjadi perhatian banyak orang. Hachi sendiri akhirnya meninggal ketika sedang menunggu tuannya di stasiun. Lalu untuk mengenang kesetiaan Hachi, di depan stasiun tersebut dibangun sebuah patung anjing.

Begitulah Hachi, seekor Anjing dalam film Hachi ; A Dog's Tale yang dibintangi Richard Gere dan Joan Allen. Film ini merupakan versi Amerika dari legenda yang terjadi di Jepang dimana seekor Anjing mencuri hati penduduk. Dilahirkan di bagian utara Provinsi Akita, Chu-ken Hachiko, nama asli Hachi, datang ke Tokyo pada tahun 1924 dengan Profeesor Eisaburo Uno. Seorang Professor yang mengajar di Imperial University.

Hachiko setiap hari selalu menemani tuannya ke Shibuya stasion yang akan berangkat ke kampus. Sampai sekarang, patung Hachi berdiri di stasiun Shibuya. Richard Gere yang juga menjadi salah satu produser film ini, ditenggarai tertarik memfilm kan kisah ini karena dikenal sebagai aktor yang mempunyai ikatan kuat dan tertarik dengan filsafat timur.

Hachi's tale film yang mengingatkan banyak orang tentang loyalitas tanpa batas dan juga cinta. Hal ini tidak hanya digambarkan oleh setianya seekor Hachi menunggu kepulangan tuannya di stasiun kereta, tetapi dari relasi dari yang dibangun oleh Parker Wilson dengan istri dan anaknya. Bahkan lebih dari itu, Frederic dan Marry Ann Brussat mengambil kisah Hachi sebagai contoh spiritualits secara praktis.

Dalam tulisan mereka di situs www.spiritualityandpractice.com, Frederic dan Brussat membandingkan kesetiaan Hachi menunggu dan mengingat tuannya, seperti kesetiaan seorang hamba yang selalu menyebut nama Tuhannya karena rindu ingin bertemu dengan Tuhannya itu.

Untuk memperkuat pandangan ini, Frederic dan Brussat mengutip salah satu puisi Jalalludin Rumi tentang orang yang selalu berdzikir untuk mengingat Tuhannya, tetapi diejek oleh temannya yang sinis karena dia tidak jua bertemu Tuhannya. Namun menurut Rumi, rintihannya ketika menyebut dan berharap bisa bertemu Tuhan, merupakan manifestasi dari hubungannya yang kuat dengan Tuhannya. "Listen to the moan of a dog for its master. That whining is the connection". Begitu kata Rumi dalam salah satu syairnya.  

Mungkin selain Hachi, adalah film Red Dog yang juga menceritakan seekor Anjing dan sikap masyarakat terhadapnya. Red Dog adalah film drama komedi Australia. Dibintangi Josh Lucas dan Rachael Taylor, film Red Dog ditulis berdasar novel berjudul Red Dog karya Louis de Berniere sebagai sumber utama. Ada banyak penghargaan yang diraih film ini, diantaranya sebagai Best Film dalam AACTA (Australian Academy of Cinema and Television Arts)  Awards

Di rilis dua tahun setelah film Hachi (2011), Red Dog pada dasarnya mempunyai benang merah yang sama dengan film Hachi. Tentang seekor anjing yang sangat setia terhadap tuannya. Mengingatkan orang tentang loyalitas dan cinta dalam kehidupan. Keduanya juga berdasar legenda hidup.

Bila Hachi adalah legenda hidup di Jepang, maka Red Dog adalah legenda hidup di Australia Barat, terutama di Perth. Seperti juga Hachi, patung Red Dog juga berdiri tegak di Dampier. Sebuah tempat di sebelah barat Australia di daerah Pilbara.

Tentunya dengan beberapa perbedaan yang juga cukup signifikan. Bila Hachi berdasarkan legenda Jepang, maka Red Dog berdasar legenda di Australia Barat. Seperti juga Hachi, Red Dog sangat setia menunggu tuannya yang sudah meninggal John Grant (Josh Lucas).

Tetapi lebih dari itu, Red Dog bukan hanya menunggu kedatangan tuannya yang sudah tiada, tetapi juga berkeliling menjelajah seluruh bagian Australia mencari tuannya yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas.

Red Dog sendiri bagi masyarakat Dampier bukan hanya simbol kesetiaan, tetapi juga ekspresi dan representasi mereka terhadap kota mereka diami dan komunitas mereka.

Bagi beberapa orang, Red Dog adalah Anjing yang sudah mengembalikan keceriaannya ketika hidupnya dirundung malang karena ditinggal anak istri, Red Dog adalah binatang yang mempertemukan seseorang dengan istri yang dia dambakan, dia anjing yang sangat setia mendengarkan ketika orang lain tidak mau mendengarkan.

Red Dog dijadikan patung memasuki Dampier karena dia tidak hanya dicintai warganya dan simbol dari kesetiaan dan cinta, tetapi juga kulitnya yang merah adalah simbol binatang asli Dampier yang mempunyai tanah merah. Dia melebihi Dampier, penemu daerah Pilbara, yang hanya menyebut Pilbara sebagai tempat yang penuh dengan lalat lalu pergi darisana.

Mungkin karena dari kecil hidup saya tidak pernah akrab dengan Anjing bahkan sering ketakutan mendengar salakan dan melihat gigi taringnya, maka dalam banyak hal sangat sulit bagi saya untuk memahami orang bisa begitu akrab dengan anjing.

Terlebih Agama saya mengajarkan bahwa air liur anjing adalah najis yang harus dibasuh dengan tanah bila menyentuh badan kita. Tetapi satu hal yang memang tidak bisa dipungkiri, bahwa Anjing dalam banyak hal adalah simbol kesetiaan atau loyalitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun