Seekor anak anjing yang diyakini berasal dari tempat suci, salah satu biara di Jepang, tersesat di sebuah stasiun kereta Rhode Island Amerika. Kandang anjing yang mengangkut, kuncinya terlepas dan portir yang membawanya tidak sadar bahwa anjing yang dibawanya keluar dari kandangnya. Dalam keramaian stasiun kereta, anak anjing yang tersesat itu ditemukan oleh Parker Wilson.
Parker Wilson, seorang profesor bidang musik, segera memangku anak anjing yang baginya sangat lucu dan menggemaskan. Mulanya Wilson menemui kepala stasiun itu untuk menyerahkan binatang temuannya tersebut. Berharap pemiliknya akan datang ke stasiun tersebut untuk mengambilnya.
Tetapi sang manajer menolaknya karena tidak ada tempat untuk menampungnya. Meskipun terpaksa, tetapi sesungguhnya senang, Wilson pun membawa anak anjing itu ke rumahnya.
Di rumah seperti yang sudah diperkirakan Wilson, istrinya tidak bisa menerima kehadiran anjing tersebut. Sudah ada kesepakatan sebelumnya antara mereka berdua bahwa di rumah mereka tidak akan ada anjing peliharaan. Tetapi karena alasan darurat serta janji Wilson bahwa esoknya dia akan membawa anjing tersebut ke shelter, akhirnya Cate istri Wilson bersedian menampung anak anjing tersebut. Tetapi hanya untuk satu malam saja.
Namun keesokan harinya, shelter anjing di kota tersebut ternyata sudah penuh.Wilson pun membawa kembali Hachi, nama yang dia berikan kepada anak anjing tersebut, ke rumahnya. Istri Wilson tentu masih menolak.
Tetapi karena tidak ada shelter yang bisa menampung dan melihat bagaimana akrabnya sang suami dengan Hachi, Cate tidak hanya tidak bisa menolak, bahkan pada akhirnya mengizinkan Hachi menjadi penghuni rumah mereka. Bersama dengan anak mereka, Hachi menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan mereka.
Selanjutnya, Wilson pun tidak hanya dikenal sebagai seorang guru besar musik yang memiliki keluarga harmonis dan mencintai anak istrinya, tetapi juga seorang pria yang memiliki hubungan erat dengan Hachi, anjing kesayangannya. Mereka main bersama, nonton bersama dan berjalan bersama. Hachi dan Wilson adalah dua yang tidak tidak bisa dilepaskan.
Diantara kebiasaan yang selalu dilakukan Hachi adalah, bersama Wilson ke stasiun kota. Pada pagi hari mengantarnya berangkat mengajar ke kampus, sore hari Hachi menunggu di stasiun menunggu Wilson pulang dari mengajar.
Karena begitu rutinnya kegiatan tersebut, Hachi bukan hanya seolah sudah mempunyai tempat untuk menunggu, di taman didepan pintu staisun, tetapi para pedagang dan orang sekitar stasiun sudah sangat mengenal Hachi. Seekor Anjing yang sedang menunggu tuannya pulang.
Sampai suatu hari Parker Wilson tidak pulang di sore hari. Dia terserang stroke ketika mengajar dan meninggal seketika. Kepergian Wilson ternyata tidak hanya meninggalkan kesedihan bagi  keluarganya, tetapi juga bagi Hachi. Hanya saja bila keluarganya menyadari bahwa Wilson sudah meninggalkan mereka, Hachi tidak. Si anjing tiap sore tetap mendatangi stasiun menunggu kedatangan tuannya yang sudah tiada tersebut.
Keseharian Hachi yang tetap menunggu kedatangan tuannya yang sudah meninggal di stasiun, ternyata menarik perhatian seorang wartawan. Jurnalist tersebut lalu meliputnya dan menulisnya sehingga menjadi perhatian banyak orang. Hachi sendiri akhirnya meninggal ketika sedang menunggu tuannya di stasiun. Lalu untuk mengenang kesetiaan Hachi, di depan stasiun tersebut dibangun sebuah patung anjing.