Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Anjing dalam Film "Hachi: A Dog's Tale" dan "Red Dog"

23 Agustus 2018   13:08 Diperbarui: 23 Agustus 2018   14:18 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitulah Hachi, seekor Anjing dalam film Hachi ; A Dog's Tale yang dibintangi Richard Gere dan Joan Allen. Film ini merupakan versi Amerika dari legenda yang terjadi di Jepang dimana seekor Anjing mencuri hati penduduk. Dilahirkan di bagian utara Provinsi Akita, Chu-ken Hachiko, nama asli Hachi, datang ke Tokyo pada tahun 1924 dengan Profeesor Eisaburo Uno. Seorang Professor yang mengajar di Imperial University.

Hachiko setiap hari selalu menemani tuannya ke Shibuya stasion yang akan berangkat ke kampus. Sampai sekarang, patung Hachi berdiri di stasiun Shibuya. Richard Gere yang juga menjadi salah satu produser film ini, ditenggarai tertarik memfilm kan kisah ini karena dikenal sebagai aktor yang mempunyai ikatan kuat dan tertarik dengan filsafat timur.

Hachi's tale film yang mengingatkan banyak orang tentang loyalitas tanpa batas dan juga cinta. Hal ini tidak hanya digambarkan oleh setianya seekor Hachi menunggu kepulangan tuannya di stasiun kereta, tetapi dari relasi dari yang dibangun oleh Parker Wilson dengan istri dan anaknya. Bahkan lebih dari itu, Frederic dan Marry Ann Brussat mengambil kisah Hachi sebagai contoh spiritualits secara praktis.

Dalam tulisan mereka di situs www.spiritualityandpractice.com, Frederic dan Brussat membandingkan kesetiaan Hachi menunggu dan mengingat tuannya, seperti kesetiaan seorang hamba yang selalu menyebut nama Tuhannya karena rindu ingin bertemu dengan Tuhannya itu.

Untuk memperkuat pandangan ini, Frederic dan Brussat mengutip salah satu puisi Jalalludin Rumi tentang orang yang selalu berdzikir untuk mengingat Tuhannya, tetapi diejek oleh temannya yang sinis karena dia tidak jua bertemu Tuhannya. Namun menurut Rumi, rintihannya ketika menyebut dan berharap bisa bertemu Tuhan, merupakan manifestasi dari hubungannya yang kuat dengan Tuhannya. "Listen to the moan of a dog for its master. That whining is the connection". Begitu kata Rumi dalam salah satu syairnya.  

Mungkin selain Hachi, adalah film Red Dog yang juga menceritakan seekor Anjing dan sikap masyarakat terhadapnya. Red Dog adalah film drama komedi Australia. Dibintangi Josh Lucas dan Rachael Taylor, film Red Dog ditulis berdasar novel berjudul Red Dog karya Louis de Berniere sebagai sumber utama. Ada banyak penghargaan yang diraih film ini, diantaranya sebagai Best Film dalam AACTA (Australian Academy of Cinema and Television Arts)  Awards

Di rilis dua tahun setelah film Hachi (2011), Red Dog pada dasarnya mempunyai benang merah yang sama dengan film Hachi. Tentang seekor anjing yang sangat setia terhadap tuannya. Mengingatkan orang tentang loyalitas dan cinta dalam kehidupan. Keduanya juga berdasar legenda hidup.

Bila Hachi adalah legenda hidup di Jepang, maka Red Dog adalah legenda hidup di Australia Barat, terutama di Perth. Seperti juga Hachi, patung Red Dog juga berdiri tegak di Dampier. Sebuah tempat di sebelah barat Australia di daerah Pilbara.

Tentunya dengan beberapa perbedaan yang juga cukup signifikan. Bila Hachi berdasarkan legenda Jepang, maka Red Dog berdasar legenda di Australia Barat. Seperti juga Hachi, Red Dog sangat setia menunggu tuannya yang sudah meninggal John Grant (Josh Lucas).

Tetapi lebih dari itu, Red Dog bukan hanya menunggu kedatangan tuannya yang sudah tiada, tetapi juga berkeliling menjelajah seluruh bagian Australia mencari tuannya yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas.

Red Dog sendiri bagi masyarakat Dampier bukan hanya simbol kesetiaan, tetapi juga ekspresi dan representasi mereka terhadap kota mereka diami dan komunitas mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun