Seperti itulah sekarang. Orang meributkan status agama Ahok. Sementara Ahok pun menyambut keributan kecil ini menjadi lebih besar. Persis bulan yang pada dasarnya kecil, tetapi ditempatkan dalam posisi tepat sehingga terlihat hampir sama besar dengan Matahari. Sehingga kita tidak bisa melihat hal yang lebih besar dibalik bulan. Kita jadi tidak tahu, bagaimana sebetulnya kasus RS Sumber Waras, apa motif dibalik mega proyek Reklamasi Pantai, bagaimana progres penanganan banjir serta kemacetan.
Kalau orang mengatakan pembangunan DKI itu berkembang, adakah orang bisa menunjukan berapa serapan anggaran Pemprov DKI?Betulkah serapan anggarannya hanya berkutat di angka 60%? Karena kalau kita bicara pembangunan, pasti mesti melihat berapa jumlah anggaran pembangunan yang terpakai. Dalam banyak hal, serapan anggaran tidak hanya menyiratkan berjalannya program-program pembangunan, tetapi juga efektif tidaknya kepemimpinan baik secara politis maupun birokratis.
Tetapi hal-hal besar seperti itu luput dari perhatian kita. Bahkan rasanya cenderung ditutupi. Orang hanya mengatakan kalau Ahok itu tidak korupsi. Titik. Tanpa bisa menjelaskan kasus-kasus yang sedang menjadi perhatian hukum dan publik. Sepertinya memang ada sesuatu yang besar disembunyikan dengan mengangkat status agama Ahok menjadi lebih besar. Seperti bulan yang bisa menyembunyikan matahari dan sinarnya sehingga terlihat pinggirannya saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H