Asal Usul All Eyes On Rafah
Melansir dari Forbes, seruan All Eyes On Rafah berawal dari komentar Rick Peeperkorn, Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di World Health Organization (WHO). Pada Februari 2024, ia mengatakan All Eyes On Rafah beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dibuatnya rencana evakuasi ke kota tersebut.
Benjamin Netanyahu telah mengungkap serangan yang direncanakan untuk melenyapkan kawasan yang disebut sebagai benteng terakhir kelompok militan Hamas.
Seruan All Eyes On Rafah ini dimaksudkan sebagai permintaan bagi banyak orang untuk tidak berpaling dari apa yang terjadi di kota Rafah. Kawasan ini dihuni sebanyak 1,4 juta pengungsi yang berlindung dari serangan yang menggempur Gaza.
Organisasi kemanusiaan seperti Save the Children, Oxfam, American for Justice in Palestine Action, Jewish Voice for Peace dan Palestine Solidarity Campaign kemudian mengulangi seruan tersebut, dan kini seruan All Eyes On Rafah telah digunakan sebagai seruan pada aksi demo di Paris, London, Belanda, New York, Los Angeles, dan sekitarnya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H