Panti asuhan Tanjung Barat, merupakan unit pelayanan naungan Yayasan Badan Sosial Darma Kasih  (YBSDK) dari Gereja Kristen Pasundan yang beralamat di Jl. Nangka 1 No.3 RT 005/RW005, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Panti Asuhan ini bergerak dalam bidang sosial yang menjadi perpanjangan tangan dari Gereja, melayani anak-anak yatim piatu, anak terlantar dan anak dari keluarga yang tidak mampu. Panti Asuhan Tanjung Barat dimulai pada tahun 1948, ketika para pengurus dan beberapa tokoh Gereja Kristen Pasundan (GKP), yaitu Bapak Winata Elia, Julliem Rikin, Pdt. Habil Atje, Pdt.Philipus Saiman, Efraim Rikin dan Elly Rasim mendirikan Badan Sosial yang bergerak di bidang pendidikan dan layanan sosial untuk melayani umat , sekaligus menjawab tantangan akan tingginya kesenjangan ekonomi antar warga jemaat gereja.Â
Terutama pada awal kemerdekaan Indonesia , begitu banyak umut yang hidup dibawah garis kemiskinan dan tidak dapat membiayai kehidupan sehari-hari terlebih pendidikan. Badan sosial ini resmi didirikan 07 Juni 1949 dan menjadi sarana bagi Gereja Kristen Pasundan untuk mewujudkan karya kasih Allah untuk kehidupan yang damai sejahtera di tengah warga jemaat dan masyarakat. Pada 21 Oktober 2009, sesuai aturan yang mengharuskan lembaga GKP berbadan hukum, maka badan sosial GKP menjadi Yayasan Badan Sosial Darma Kasih (YBSDK). Panti Asuhan Tanjung Barat menjadi salah satu unit pelayanan YBSDK dan sekaligus menjadi rumah pembentukan masa depan bagi anak-anak yang kurang mampu.
Kunjungan ke Panti Asuhan Tanjung Barat Jakarta -- Selatan di lakukan pada hari Jumat tanggal 25 November 2022 pada pukul 16.00-18.00 WIB. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah :
- Beramah tamah dengan Ibu Pengurus Panti Ibu Dini  dan Kepala Panti Ibu Pendeta Retno.
- Acara ibadah singkat, perkenalan, bermain dengan anak-anak berbaur dan berbicara lebih dekat. Anak-anak panti melakukan performance dengan menyanyikan sebuah lagu dengan judul ; Kamulah Garam dan Terang Dunia.
- Memberikan bantuan sembako berupa 2 karung beras @25 Kg, minyak goreng Filma 1 karton, Â dan bantuan dana sejumlah Rp2.500.000,- yang diterima langsung oleh ketua panti asuhan Ibu. Pdt. Retno
- Diskusi dengan Ibu Pendeta Retno tentang latar belakang, kondisi anak-anak Panti Asuhan.
Data yang pertama diperoleh adalah jumlah anak di dalam Panti Asuhan Tanjung Barat adalah sebagai berikut :
Kategori     Pendidikan SD  Pendidikan SMP   Pendidikan SMA   Jumlah
Laki-Laki         5                 5                    3                13
Perempuan       2                12                    5                19
Jumlah           7                17                    8                32
Dari data diatas terdapat 32 orang anak dengan kategori perempuan sejumlah 19 orang, dan laki-laki sejumlah 13 orang. Untuk kategori pendidikan SD sejumlah 7 orang (5 orang laki-laki, dan 2 orang perempuan). Untuk kategori pendidikan SMP sejumlah 17 orang (5 orang laki-laki dan 12 orang perempuan). Untuk kategori pendidikan SMA sejumlah 8 orang (3 orang laki-laki dan 5 orang perempuan).
Kegiatan harian anak-anak panti asuhan adalah dengan pendidikan formal di sekolah umum (negeri) dan swasta. Selain menjalani pendidikan formal, anak-anak dalam panti asuhan mendapatkan bimbingan dan keterampilan lainnya seperti bimbingan agama, kesenian, kesehatan, kebersihan, sopan santun, olahraga, keterampilan kerja. Â Para pengurus panti asuhan memantau aktivitas anak-anak setiap harinya. Para pengurus panti juga bertugas menyediakan kebutuhan pokok anak-anak panti berupa pakaian sehari-sehari, makanan, dan keperluan untuk sekolah. Namun demikian anak-anak panti tetap diajarkan untuk mandiri, supaya kelak anak-anak dapat menjadi sosok yang mandiri, siap, Â terampil, dan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan juga bermanfaat bagi orang lain, dan pada akhirnya menjadi manusia yang sukses.
Anak-anak usia sekolah dasar biasanya bersekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) dengan biaya gratis, sehingga panti tidak mengeluarkan biaya pendidikan. Untuk area sekolah mereka sekitar panti, sehingga mudah dijangkau dengan jalan kaki. Untuk anak-anak usia SMP dan SMA umumnya mereka bersekolah di sekolah swasta umum. Sehingga untuk biaya pendidikan menjadi tanggung jawab panti asuhan. Panti mengusahakan supaya sebisa mungkin sekolah tidak berjarak jauh dengan lokasi panti asuhan, dengan alasan untuk mempermudah mengakses anak-anak, menghemat waktu dan efisiensi biaya.