Salah satunya adalah dengan merubah mindset jualan supaya dapet uang dengan mindset jualan untuk membantu orang. Toh kita berjualan sesuatu yang akan menolong kehidupan orang yang membeli produk kita
Nah setelah saya beri contoh seperti diatas ini, rasanya justru wajar saja dalam melakukan jualan yang dicoba untuk pertama kalinya akan malu, deg-degan, dan ingin kabur saja kalau kita tahu akan bertemu dengan teman sebaya. Kenapa? Karena berjualan merupakan kegiatan yang rasanya tidak dilakukan oleh mahasiswa
belum lagi memikirkan penilaian mereka yang melihat kita berjualan, seakan-akan sudah tidak setara dengan teman-teman kita yang menghabiskan waktu kosongnya untuk hal lain selain berjualan.
Meskipun budaya sosial dan pendidikan kita seperti itu, setidaknya kita dapat bersyukur bahwa hidup itu bukan tentang menang-kalah. Orang-orang sukses diluar sana bukanlah orang yang hanya perlu mencoba 1 kali di bidangnya lalu kedepan-depannya hanya ada keberhasilan yang dicapai. Mereka bisa mencapai kesuksesan(entah itu dalam menguasai suatu kemampuan, menemukan solusi untuk sebuah masalah penting, berhasil mengambil keputusan yang menjadikan diri sukses, dsb)
Untuk membentuk itu semua harus di awali dengan usaha - usah kecil agar tercipta pribadi kuat selayaknya seorang wirausahawan sukses, dalam hal ini saya akan sedikit menceritakan pengalaman berdagang membuat pribadi saya lebih kuat, walaupun berdagangnya tidak lama hehehe
Jujur mungkin saya salah satu manusia dengan rasa malu yang amat tinggi, saya sempat berfikir amat keras untuk menjawab (YA) hahaha… Peluang itu pun saya ambil, berkat pengalaman membantu ibu saya berdagang setidaknya saya bisa membuat jajanan yg biasa ibu saya dagangkan. Saya memulai berdagang di salah satu sekolah tersebut dengan perasaan tidak karuan.
Konsep untuk membentuk jiwa wirausahawan yang kuat bisa kita terapkan dengan cara berdagang kecil – kecilan untuk membentuk kepribadian yang kuat
sebenarnya sebelumnya saya tidak pernah melakukan usaha sendiri,tetapi masa ini ada praktek membuka usaha di sekolah akhirnya keterusan dan menjadi pengalaman saya sampai sekarang.
Saya menjual brownis kukus,mengerjakan di rumah dan saya bawa ke sekolah.
Dalam jam istirahat saya menjual ke kelas kelas lain,disitu pengalaman saya mendapat uang dari usaha kecil kecilan saya sendiri.
Pada awalnya aku tidak mengerti apa pun soal mengatur keuangan dan tidak ada pikiran untuk berwirausaha. Sementara di usiaku saat itu hanya mengerti bagaimana caranya menghabiskan uang dengan membeli barang-barang yang menarik dan makanan yang enak bersama teman-temanku.