2. Menghasilkan produk atau hasil konkret dari lesson study yang dapat digunakan oleh guru lain dalam bidang yang sama. Hal ini memungkinkan berbagi praktik terbaik dan pengalaman antar-guru, serta memperluas dampak positif lesson study di luar kelompok yang langsung terlibat.
3. Meningkatkan pengajaran melalui pendekatan yang sistematis dan kolaboratif. Dengan mengadopsi pendekatan inkuiri kolaboratif, guru dapat secara efektif merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi praktik pengajaran mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik.
4. Membangun basis pengetahuan pedagogis di antara para guru, di mana mereka dapat saling belajar dan bertukar pengalaman. Dengan berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, guru dapat saling mendukung dan meningkatkan kualitas pengajaran secara kolektif.
Di IAIN Ponorogo, mahasiswa Tadris IPA semester 6 sedang menjalankan praktik kegiatan lesson study dengan tekun demi meningkatkan profesionalisme dan inovasi calon guru. Proses dimulai dari tahap perencanaan, di mana mahasiswa membentuk kelompok kecil terdiri dari 3-4 orang yang bertugas sebagai pengajar dan observer. Kelompok ini memiliki tanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan menerima masukan dari observer.
Pada tahap perencanaan, mahasiswa akan membuat modul ajar dahulu yang berisi, seperti alat dan bahan apa saja yang harus dibawa hingga model pembelajaran apa yang akan digunakan. Pada tahap pelaksanaan, observer akan mengamati proses pembelajaran dengan mengacu pada lembar observasi yang telah dibuat. Lalu di bagian akhir, observer akan menyampaikan kendala atau kekurangan dari hasil lesson study tersebut, misalnya apakah sudah sesuai dengan tahapan model pembelajaran.
Setiap Senin, dua kelompok bergantian melakukan praktik lesson study dengan menggunakan siswa dari kalangan non-lesson study sebagai subjeknya. Menariknya, siswa-siswa tersebut memakai pakaian atasan putih dan bawahan hitam, memberikan suasana kelas yang serius dan formal. Keberadaan dosen yang turut memantau praktik ini memberikan tambahan perspektif dan masukan yang berharga bagi mahasiswa. Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi lebih menyeluruh dan mendalam.
Bagi para mahasiswa, pengalaman langsung ini merupakan kesempatan emas untuk merasakan dinamika sebenarnya di dalam kelas, memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai berbagai tantangan yang mungkin dihadapi, serta mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki. Hal ini menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna dan aplikatif, serta memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai realitas menjadi seorang guru.
Dibandingkan dengan praktik simulasi sebelumnya, kehadiran pengamat memberikan dimensi baru yang membuat pengalaman ini lebih mendalam dan menyenangkan. Dengan demikian, lesson study bukan hanya sekadar kegiatan rutin, melainkan merupakan sarana yang efektif untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi guru yang kompeten dan inovatif di masa depan.
Daftar Pustaka