Pengalaman ini juga mengajarkan bahwa Tuhan bisa memberikan pertolongan melalui interaksi manusia dengan sesamanya. Sang tukang cukur belajar untuk lebih menghargai setiap orang yang datang ke barbershopnya, karena mereka semua membawa cerita dan hikmah masing-masing.
Dengan demikian, kisah ini menghubungkan keberadaan Tuhan dengan cara-cara yang tidak selalu terlihat jelas. Tuhan dapat hadir melalui interaksi manusia dengan sesamanya dan melalui peristiwa sehari-hari yang mungkin terabaikan. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu membuka mata dan hati terhadap keajaiban yang mungkin terjadi di sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H