Mengunjungi perkampungan adat suku Mentawai adalah mengalami keajaiban masa lalu yang hidup dalam kehadiran sekarang.Â
Sedangkan di tengah rimbunan hutan yang lebat, suara gemericik sungai dan alam yang masih terjaga keasriannya, kita dapat belajar banyak dari kehidupan sederhana namun maknanya yang mendalam.
Daftar Pustaka
Marta. (2020). Pengenalan Sejarah Wisata Budaya Tato Mentawai dalam Bentuk Motion Graphic. Jurnal Titik Imaji, 3(2): 78-84.
Mulia S. I. (2021). Eksistensi Tato Mentawai sebagai Bentuk Resistensi Kebudayaan Sosial di Kepulauan Sumatera Barat. Jurnal Kusa Lawa, 1(1).Â
Rohmah N., Hamidah M. (2022). Persepsi Mahasiswa Universitas PGRI Adi Buana Surabaya terhadap Tradisi Tato Mahasiswa Asal Kepulauan Mentawai. Jurnal Pendidikan dan Sains, 3(1).
Rumbiati A. R., Putra Y. Y. (2015). Konsep Diri pada Masyarakat Mentawai yang Memakai Tato. Jurnal RAP UNP, 6(2): 114-125.
Sabandar S. (2022, Oktober 17). Titi, Tato Tertua di Dunia Ada di Suku Mentawai Sumatra Barat. Retrieved from https://www.liputan6.com/regional/read/5098523/titi-tato-tertua-di-dunia-ada-di-suku-mentawai-sumatra-barat?page=2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H