Dispersi dan difraksi memiliki makna yang serupa dalam konteks cahaya dan bunyi. Namun, mereka tidak sepenuhnya sama dalam kedua konteks tersebut.
Dispersi/penguraian pada Cahaya:
- Dispersi cahaya adalah fenomena di mana cahaya putih (yang terdiri dari spektrum warna) melewati medium seperti prisma atau tetesan air dan terpecah menjadi warna-warna komponennya.
- Ini terjadi karena cahaya memiliki panjang gelombang yang berbeda untuk setiap warna, dan kecepatan cahaya bervariasi tergantung pada panjang gelombangnya saat melewati medium.
- Contoh umum adalah pelangi yang terjadi saat cahaya matahari melewati tetesan air dalam udara setelah hujan.
Dispersi pada Bunyi:
- Dispersi bunyi merujuk pada perubahan kecepatan bunyi saat melewati medium dengan sifat elastis yang berubah-ubah.
- Ini dapat menyebabkan perubahan frekuensi dan panjang gelombang bunyi saat bergerak melalui medium dengan kecepatan yang berbeda.
- Fenomena ini kurang umum dan biasanya lebih terkait dengan konsep akustik dan gelombang bunyi yang kompleks.
- Contohnya efek doppler. Ketika kendaraan mendekati seseorang, maka panjang gelombang suara akan rendah (frekuensi tinggi). Begitupun sebaliknya.
Difraksi/pembelokan pada Cahaya:
- Difraksi cahaya adalah fenomena di mana cahaya menyebar/membelok ketika melewati penghalang atau celah dengan ukuran yang sebanding dengan panjang gelombang cahaya.
- Ini menghasilkan pola gelap dan terang yang khas pada daerah penyebaran cahaya.
- Difraksi cahaya lebih terkait dengan interferensi dan pola interferensi.
- Hasilnya interferensi akan menghasilkan penguatan ataupun kelemahan.
Difraksi pada Bunyi:
- Difraksi bunyi merujuk pada perubahan arah perambatan gelombang bunyi saat melewati rintangan atau celah pada penghalang.
- Ini dapat menghasilkan perubahan pola intensitas bunyi di belakang rintangan atau celah.
- Contohnya bayangkan Anda berada di suatu tempat di mana ada sebuah tembok atau dinding yang memisahkan Anda dari sumber suara, seperti seseorang yang berbicara di seberang tembok. Meskipun tembok tersebut tidak sepenuhnya kedap suara, Anda masih dapat mendengar suara orang tersebut dengan suara yang redup dan mungkin terdistorsi. Hal ini terjadi karena gelombang bunyi yang dihasilkan oleh suara orang tersebut menyebar keluar dari sumbernya dalam bentuk gelombang bola. Beberapa gelombang ini bisa melengkung di sekitar tepi tembok dan masuk ke area di mana Anda berada. Akibatnya, Anda masih dapat mendengar suara walaupun sebagian gelombang tersebut telah mengalami difraksi dan menyesuaikan arah geraknya untuk mengitari tembok.
Dalam kedua konteks, baik dispersi maupun difraksi melibatkan perubahan dalam propagasi gelombang (cahaya atau bunyi) saat melewati medium atau penghalang dengan sifat tertentu. Meskipun memiliki konsep yang sama, cara mereka terjadi dan manifestasinya dapat berbeda antara cahaya dan bunyi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H