2. Supervisi Guru: Melibatkan pengawasan terhadap kinerja guru, termasuk observasi kelas, umpan balik, pengembangan profesional, dan penilaian kinerja. Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi dan kualitas pengajaran guru sehingga dapat memberikan pengaruh positif pada prestasi siswa.
3. Supervisi Manajerial: Meliputi pengawasan terhadap manajemen lembaga pendidikan, termasuk pengelolaan sumber daya, keuangan, dan administrasi. Tujuannya adalah memastikan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan lembaga pendidikan.
4. Supervisi Siswa: Melibatkan pengawasan terhadap perkembangan dan kesejahteraan siswa, termasuk pengelolaan disiplin, pembinaan kedisiplinan, serta penerapan program bimbingan dan konseling. Tujuannya adalah membantu siswa dalam mencapai potensi penuh mereka secara akademik, sosial, dan emosional.
5. Supervisi Kurikulum: Melibatkan pengawasan terhadap pengembangan, implementasi, dan evaluasi kurikulum di lembaga pendidikan. Tujuannya adalah memastikan bahwa kurikulum relevan, sesuai dengan standar pendidikan, dan memenuhi kebutuhan siswa.
6. Supervisi Evaluasi: Melibatkan pengawasan terhadap proses dan hasil evaluasi pendidikan, termasuk ujian, tes, dan penilaian lainnya. Tujuannya adalah memastikan bahwa evaluasi dilakukan secara objektif, adil, dan akurat, serta digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran.
7. Supervisi Inklusi: Melibatkan pengawasan terhadap implementasi kebijakan inklusi di lembaga pendidikan, termasuk penyediaan layanan pendidikan inklusif bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Tujuannya adalah memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang setara terhadap pendidikan yang berkualitas.
Ruang lingkup supervisi di ranah pendidikan ini bervariasi tergantung pada kebijakan, konteks, dan tingkat pendidikan yang dimaksud, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan yang ada di lembaga pendidikan tertentu.
