Mohon tunggu...
Dela Riskiana
Dela Riskiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa manajemen yang senang mempelajari budaya ataupun keberagaman manusia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tantangan Mengelola dan Memahami Generasi Strawberry dalam Dunia Kerja

16 Juni 2024   13:50 Diperbarui: 17 Juni 2024   17:02 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Walaupun generasi strawberry seperti itu, adapun karakteristik yang dimiliki oleh generasi strawberry diera digital ini. Generasi Strawberry terbiasa dengan teknologi dan memiliki pemikiran terbuka, sehingga mampu menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif, memiliki fokus dan tekad yang kuat untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan, serta cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal maupun internal dan mampu belajar hal baru dengan mudah, banyak juga pihak yang mengatakan bahwa generasi strawberry sebagai Tech Savvy yaitu generasi yang mahir menggunakan teknologi dan memanfaatkan teknologi untuk berbagai keperluan termasuk dalam pekerjaan dan bahkan tidak sedikit generasi ini bisa menghasilkan uang dari teknologi yang ada. Hal ini disebabkan pola kebiasaan cara mendidik orang tua digital yang serba memanjakan anaknya dengan sejahtera dan jarang menemui tantangan terutama di era serba klik (Fauzi & Tarigan, 2023). Namun tidak dapat disangkal bahwa generasi ini merupakan generasi yang memiliki potensi hebat dibandingkan generasi sebelumnya, bahkan dijuluki generasi cerdas (Aulia dkk., 2022).

Tantangan untuk mengelola Generasi Strawberry 

Generasi strawberry lahir di era digital yang terkenal dengan kreativitas, inovasi dan kemampuan beradaptasi yang tinggi. Mereka paham teknologi, terbuka terhadap ide-ide baru, dan fokus dalam memberikan hasil. Namun, generasi ini juga memiliki ekspektasi yang tinggi, menginginkan keseimbangan kehidupan kerja dan membutuhkan pendekatan  komunikasi dan umpan balik yang berbeda serta ketika berkerja generasi ini ingin tetap sehat mental dan fisik. Generasi ini juga mudah bosan dengan rutinitas yang sama setiap harinya oleh karena itu generasi ini membutuhkan kegiatan variasi dalam bekerja sehingga motivasi yang dimiliki tetap ada dan terjaga. Generasi strawberry juga dikenal lebih sensitif terhadap  kritik, oleh karena itu dari hal ini genereasi strawberry lebih membutuhkan pendekatan yang lebih positif ketika memberikan feedback. Human Resource Development (HRD) mempunyai tugas dan tantangan yang cukup berat, yaitu mengelola karyawan agar mampu mengeluarkan potensinya dengan maksimal namun tetap harus mempertahankan kenyamanan bekerja. Dimana dalam kondisi di beberapa perusahaan pastinya banyak yang mengalami ‘Turn Over Karyawan’ dengan rata- rata usia kerja pendek. Resign terbanyak yang terjadi di perusahaan yaitu pada rentang usia generasi milenial dan generasi stroberi. Alasan resign tertinggi adalah beban kerja. Sehingga sebagai HRD perlu merespon dengan baik terkait solusi yang tepat untuk treatment menghadapi fenomena tersebut. memahami karakteristik Generasi Strawberry, seperti nilai dan motivasi, gaya komunikasi, dan ekspektasi pengembangan. HRD perlu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dengan budaya positif, fleksibilitas, kesempatan berkreasi, dan pengakuan atas prestasi.

Meningkatkan retensi karyawan menjadi kunci. HRD perlu menawarkan gaji dan tunjangan kompetitif, peluang pengembangan karir, lingkungan kerja sehat, dan program kepemimpinan baru untuk mengelola Generasi Strawberry secara efektif dan memaksimalkan potensi mereka Tantangan dalam mengelola Strawberry Generation bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan strategi manajemen talenta yang baik, organisasi dapat memaksimalkan potensi generasi ini dan membangun tenaga kerja yang baik untuk masa depan.

Membangun lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif 

Dengn menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif bagi generasi strawberry hal ini menjadi daya tarik untuk generasi strawberry dengan cara berikut. Pertama yaitu memberikan ruang atau kesempatan untuk meksplorasi ide-ide baru yang dimiliki oleh generasi strawberry dan menerapkan solusi yang inovatif saat generasi ini berkerja, adanya budaya kerja yang cocok dan kolaboratif supaya generasi strawberry dapat bekerja sama dengan tim dan saling belajar satu sama lain untuk menciptakan lingkungan kerja yang yang nyaman. Generasi strawberry sangat senang dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional dengan menawarkan peraturan pekerjaan yang fleksibel seperti jam kerja, dan sistem kerja misalnya work from home untuk mengakomodasi kebutuhan work life balance generasi strawberry dengan begitu generasi ini merasa bahwa perusahaan juga memperdulikan kesehatan mental karyawannya selain itu perusahaan juga bisa menyediakan fasilitas yang memadahi untuk generasi ini bekerja, juga menyediakan program pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat  generasi ini sebagai wadah untuk  berkembangnya mereka.

Komunikasi yang terbuka dan transparan 

 

Generasi strawberry sangat senang dan menghargai cara berkomunikasi yang terbuka karena dengan komunikasi yang terbuka generasi ini merasa aman dan nyaman hal ini bisa menyiptakan generasi strawberry tidak sungkan untuk berbicara dan memberikan masukan bahkan ide-ide baru yang creative untuk perusahaan yang ditempatinya, transparan mengenai strategi dan tujuan perusahaan, dengan mengetahui hal tersebut generasi strawberry dapat membuat dan mengerti strategi perusahaan dan berusaha mencapai tujuan perusahaan, ketika generasi ini merasa nyaman dan aman dalam tempat kerja otomatis semua pekerjaan akan selesai karena tidak ada hal yang mereka cemaskan. Komunikasi yang terbuka dan transparan membantu mengurangi konflik. Ketika karyawan merasa bahwa mereka dapat dengan bebas mendiskusikan masalah dan kekhawatiran mereka, konflik lebih kecil kemungkinannya untuk terjadi, Komunikasi yang terbuka dan transparan juga dapat membantu dan membangun kepercayaan antara pemimpin dan karyawan. Ketika karyawan merasa dihargai dan didengarkan, mereka lebih cenderung untuk percaya dan menghormati pemimpin mereka

Menghargai dan mengakui pencapaian 

Sebagian perusahaan jarang sekali yang mengakui atau mengapresiasi pencapaian karyawan dalam perusahaan, seringkali atasan menutup mata dalam hal ini sehingga generasi strawberry merasa tidak dihargai dalam pencapaiannya, sehingga generasi strawberry tidak lagi terlalu memikirkan kinerjanya karena atasannya tidak melihat hal itu, setidaknya melihat atau mengakui pencapaian karyawan itu adalah hal yang penting bagi generasi strawberry, dari mengakui pencapaian karyawan generasi strawberry perusahaan juga bisa memberikan bonus ataupun penghargaan kepada karyawan yang kinerjanya luar biasa dengan begitu generasi strawberry bisa berpikir bahwa perusahaan yang ditempatinya adalah perusahaan yang sehat, menghargai karyawannya, terbuka dalam hal pekerjaan sehingga generasi strawberry menjadi loyal pada perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun