Mohon tunggu...
Sari Novita
Sari Novita Mohon Tunggu... Penulis - Imajinasi dan Logika

Akun Kompasiana Pertama yg saya lupa password-nya dan Terverifikasi : http://www.kompasiana.com/sn web: www.sarinovita.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Petani Sawit Terhadap Kebijakan Deforestasi Uni Eropa (EUDR), Tolak atau Terima?

27 Agustus 2023   18:25 Diperbarui: 27 Agustus 2023   18:50 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Media Perkebunan

Terlebih, Eropa menggunakan minyak sawit sebagai bahan memproduksi kosmetik, cat, deterjen, minyak wangi, kebutuhan farmasi, pelumas, plastik, poliester, kimia organik, dan turunan lainnya. 

Ini seharusnya tantangan buat Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara. Indonesia harus memproduksi hal yang sama, tidak lagi mengekspor hanya dalam bentuk baku, dan itu lebih mempunyai nilai. “Bahkan Anda bisa memanajemen lahan pertanian Anda sendiri. Saat ini, sudah ada agensi manajemen hutan, tapi belum ada untuk pertanian,” ucapnya.

Sementara itu,  Mansuetus Darto dari SPKS atau POPSI (Perkumpulan Forum Petani Kelapa Sawit Jaya Indonesia), menekankan bahwa mereka bukan fokus pada kebijakan EUDR, tapi lebih pada perubahan dan perbaikan tata kelola yang berkelanjutan. 

Mansuetus menyampaikan bahwa sudah ada 8 koperasi terverifikasi RSPO dan 1 dari  koperasi tersebut telah mendapatkan ISPO. Target mereka tahun depan, 17 koperasi akan compile dengan ISPO dan RSPO spesifik melakukan Uji Tuntas yang akan dilakukan petani atau anggota SPKS. 

Mansuetus Darto - Sumber Foto: Media Perkebunan
Mansuetus Darto - Sumber Foto: Media Perkebunan

SPKS Positif Hadapi EUDR, Ini Strateginya

Bukan fokus, tapi SPKS lebih memikirkan kebaikan yang bakal bertebaran, apabila mereka sebagai serikat petani bisa menjawab tantangan global. Ketika bicara sawit, maka kita akan berbincang tentang jangka panjang. Keberlanjutan memang sudah tidak bisa ditawar lagi dalam bidang apa pun. 

Kehadiran EUDR bukan berarti Indonesia tidak paham dengan “keberlanjutan” di ranah perkebunan sawit. Mansuetus mempresentasikan kebijakan EUDR terkait permasalahan dengan petani sawit Indonesia, yaitu: 

  1. Legalitas

  2. Persyaratan geolokasi, lahan di bawah 4 ha harus menggunakan titik koordinat, di atas 4 ha memakai poligon. 

  3. Harga yang adil (fair price). Pasal 50 menyebutkan saat proses pengadaan produk,  upaya yang wajar harus dilakukan untuk memastikan harga yang adil dibayarkan ke produsen termasuk petani kecil, sehingga mendapatkan harga yang layak dan efektif mengatasi kemiskinan. 

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun