2. Resiko Likuiditas
Resiko ini menyangkut kesusahan yang dialami oleh Manajer Investasi bila sebagian besar pemegang unit melaksanakan penjualan kembali( redemption) atas unit- unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesusahan dalam sediakan duit tunai atas redemption tersebut.
3. Resiko Wanprestasi
Resiko ini ialah resiko terburuk, dimana resiko ini bisa mencuat kala industri asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak lekas membayar ubah rugi ataupun membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan dikala terjalin hal- hal yang tidak di idamkan, semacam wanprestasi dari pihak- pihak yang terpaut dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, ataupun bencana alam, yang bisa menimbulkan penyusutan NAB( Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.
Berinvestasi di pasar modal memanglah relatif menguntungkan sebab likuiditas besar serta regulasi yang jelas. Secara garis besar, investor dapat memilah buat berinvestasi secara langsung maupun dengan reksa dana. Lalu, apa keuntungan berinvestasi di reksa dana?
Berinvestasi di reksa dana relatif lebih terjangkau untuk pemula
Di reksa dana, kalian dapat mulai dari Rp10. 000,- per sekali top- up, tidak butuh membeli 1 lot( 100 lembar saham) yang jadi minimum pembelian saham.
Kurangi resiko salah beli untuk pemula
Di reksa dana kalian cuma butuh membeli paket- paket investasi yang sudah" diracik" oleh Fund Manager yang berpengalaman, dibandingkan wajib memilah sendiri dari ratusan emiten yang terdapat di Indonesia. Paket ini diucap dengan Unit Penyertaan serta di dalamnya telah berisi bermacam saham serta obligasi opsi.
Lebih efektif buat orang awam
Buat memilah saham yang pas, dibutuhkan analisis merata dari top down analysis maupun bottom up analysis. Kedua analysis membutuhkan pengamatan terus menerus dengan regu yang andal. Investor hendak bisa banyak mengirit waktu serta tenaga.