Mohon tunggu...
KKN FP UB DESA WONOMULYO
KKN FP UB DESA WONOMULYO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN FP UB merupakan tim pengabdian masyarakat yang berlangsung selama satu bulan yang bertempat di Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Pada pelaksanaanya, mahasiswa diharapkan membuat artikel tentang program kerja yang telah dilakukan untuk kemudian dimuat dalam media massa. Adapun topik yang akan ditulis seputar pertanian, pemanfaatan limbah, dan sosialisasi dengan berbagai sasaran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gagas Ide Baru, Mahasiswa dan Dosen KKN FP UB 2024 Rubah Rimpang Menjadi Minuman Sirup Herbal

31 Juli 2024   22:10 Diperbarui: 31 Juli 2024   22:39 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo

Malang, 10 Juli 2024 - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dibawah bimbingan Dosen Deny Meitasari, S.P., M.Sc. dan Dr. Fitria Dina Riana, S.P., M.P., telah melaksanakan rangkaian program kerja yang meliputi sosialisasi pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), pelatihan pembuatan sirup jahe, dan pelatihan desain kemasan untuk produk sirup jahe. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kelompok Wanita Tani Maju Bersama  dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Wonomulyo.

Potensi Desa Wonomulyo di sektor pertanian menjadi keunggulan utama di desa ini. Budaya kearifan lokal yang terus selalu dipertahankan menjadi kunci dalam pengembangan potensi di Desa Wonomulyo. Masyarakat setempat yang masih percaya akan obat-obatan tradisional dibandingkan dengan obat yang mengandung bahan kimia menjadi dasar utama tim KKN FP UB Desa Wonomulyo dalam mengenalkan manfaat luas dari beragamnya tanaman herbal, mengolah tanaman herbal menjadi suatu produk yang tahan lama, serta pengembangan pemasaran melalui desain produk yang menarik.

Kegiatan yang dilakukan ini bukan hanya sekedar memberikan solusi terhadap tingginya biaya kesehatan di era sekarang, namun juga memberikan pemecahan masalah akan kemandirian wanita dalam memperoleh pendapatan pribadinya agar tidak selamanya bergantung terhadap pendapatan dari anggota keluarga yang lain.

"Wanita memiliki peran utuh terhadap pengembangan dan kemajuan dunia pertanian lokal di tingkat keluarga. Selain itu wanita yang menjadi ibu rumah tangga menjadi pusat utama dalam memberikan pengaruh positif kepada buah hatinya dalam mengenalkan pertanian dan mengolah hasil pertaniannya menjadi produk kesehatan yang juga memiliki nilai ekonomis tinggi," Ujar Dr. Fitria Dina Riana, S.P., M.P.

Tanaman herbal berupa rempah rempah seperti jahe bukan hanya menjadi ciri khas Bangsa Indonesia namun juga menjadi daya tarik bangsa asing dalam melihat kekayaan alam Indonesia. Sehingga peningkatan nilai tambah dari suatu produk mentah menjadi produk siap saji menjadi peluang wanita tani desa Wonomulyo dalam memanfaatkan kekayaan alam lokal.

Deny Meitasari, S.P., M.Sc.  juga menegaskan masyarakat desa perlu mengetahui lebih dalam terkait manfaat dari tanaman herbal itu sendiri. Selain itu masyarakat juga perlu dikembangkan keterampilannya dalam mengolah tanaman herbal menjadi suatu produk dan cara menarik perhatian berbagai kalangan masyarakat agar olahan produk menghasilkan pundi - pundi rupiah yang pada akhirnya mendorong kemandirian bertani kaum wanita.

Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo
Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo

Kegiatan program kerja yang dilakukan oleh Tim KKN FP UB kepada Kelompok Wanita Tani Maju Bersama diawali dengan kegiatan sosialisasi terkait pemanfaatan dan pengolahan tanaman herbal oleh Andika Muhammad Zidane yang merupakan salah satu anggota kelompok KKN FP UB 2024. Sosialisasi ini menjadi suatu gebrakan awal dalam penyelarasan pada program yang sudah dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani Maju Bersama yang mana program yang pernah dilakukan masih belum maksimal. Sehingga para peserta menunjukkan antusiasmenya melalui sesi tanya jawab melalui pertanyaan-pertanyaan yang interaktif, hal tersebut dikarenakan para peserta mendapatkan pengetahuan lebih mengenai ragam manfaat dan juga berbagai macam olahan tanaman herbal yang memiliki nilai jual lebih.

Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo
Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo

Untuk menambah keterampilan dalam mengelola tanaman herbal, tim KKN FPUB melakukan pelatihan pembuatan sirup jahe yang tahan lama oleh Awaludin Syah Junior sebagai anggota KKN FPUB 2024 sebagai kelanjutan program sebelumnya. Pelatihan kali ini memberikan inovasi baru dalam pemanfaatan tanaman herbal jahe menjadi produk olahan yang memiliki khasiat kesehatan. Kondisi cuaca ekstrim menyebabkan banyaknya masyarakat mengalami penurunan daya tahan tubuh, sehingga pengolahan sirup jahe menjadi opsi yang relevan ditengah cuaca buruk seluruh wilayah di Indonesia. Dalam pengolahannya, sirup jahe ini ditambah dengan gula pasir sehingga memiliki masa simpan yang lebih lama. Keunggulan lain dari produk ini yaitu produk ini bisa langsung digunakan sebagai tambahan minuman baik berupa pada minuman kopi ataupun langsung ditambah dengan air panas.  

Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo
Dokumentasi Pribadi Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo

Puncak dari rangkaian kegiatan ini adalah pelatihan desain kemasan oleh Sahasika Parisya Anindya yang juga merupakan salah satu anggota KKN FP UB 2024. Dalam rangkaian ini, peserta diajarkan bagaimana menciptakan desain kemasan yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga informatif. Menggunakan aplikasi Canva, peserta belajar teknik desain yang meliputi pemilihan warna, font, dan elemen grafis, serta tata letak yang jelas dan menarik. Desain kemasan yang dibuat mencakup informasi penting seperti komposisi, tanggal kadaluarsa, dan khasiat yang bertujuan untuk menarik perhatian konsumen dan meningkatkan nilai jual produk sirup jahe. Pelatihan desain kemasan ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan inovasi dan kualitas produk lokal, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang mengedepankan kemandirian ekonomi dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Program yang kompleks ini mendapatkan respon positif dari Ibu Tutik selaku Ketua PKK Desa Wonomulyo. "Ide-ide baru seperti sirup jahe yang awet tahan lama perlu dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dimulai dari unit terkecil yakni keluarga, karena jahe sendiri merupakan tanaman keluarga yang biasa ditanam di sekitar pekarangan rumah. Sehingga untuk mendapatkan bahan-bahan pembuatan sirup jahe tidaklah sulit dan menjadi obat penanganan pertama ketika anggota keluarga sakit" Ujar Ibu Tutik selaku ketua PKK Desa Wonomuulyo.

Selain itu, Ibu Siti Qoriah selaku ketua KWT Maju Bersama  dan Ketua KWT Maju Bersama juga menyampaikan rasa bangga serta terimakasih kepada kelompok KKN FP UB 2024 atas upaya yang telah diberikan dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia pada pelaku industri rumahan. "Program ini sangat bermanfaat bagi keberlanjutan Kelompok Wanita Tani Desa Wonomulyo," ujarnya.

Pemberdayaan yang dilakukan kepada KWT, UMKM, dan PKK menjadi komitmen nyata kelompok KKN FP UB dalam mengimplementasikan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Melalui kerjasama yang kolaboratif menjadi kunci dalam keberhasilan dan kelancaran kegiatan KKN ini.

"Kecintaan kami kepada perkembangan dunia pertanian mendorong keinginan kami untuk terus berupaya mencapai kesejahteraan rakyat tani di Desa Wonomulyo, melalui program - program kerja kepada Wanita Kelompok Tani yang juga berkesinambungan dengan pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Kami melalui program ini kesejahteraan rakyat tani dapat tercapai dan cita - cita desa tanpa kemiskinan," ujar Andreas Billy Nugroho selaku koordinator desa KKN FP UB Desa Wonomulyo

Pengembangan pertanian dan kemajuan usaha pelaku industri rumahan harus terus diteruskan untuk bisa menjaga keberlanjutan pertanian di Indonesia di tengah kondisi krisis lahan pertanian, sehingga untuk bisa berdaya secara finansial maupun berdaya secara mandiri harus dimulai dari lingkungan sekitar yang paling dekat dengan kita. Komitmen ini juga harus terus dikawal melalui monitoring dan evaluasi lanjutan yang dilakukan secara berkala. Harapan besar masyarakat Desa Wonomulyo bisa melanjutkan program kerja ini agar terus menjaga konsistensi keberlangsungan ekonomi masyarakat.    

Penulis: Tim KKN FP UB Desa Wonomulyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun