Mohon tunggu...
DK Putra
DK Putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Katalis

mahakecil aku || setengah buih, separuh debu || buanglah sampah pada tempatnya!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Memang Aduh

20 Desember 2020   02:38 Diperbarui: 31 Desember 2020   16:03 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba, lengang begitu saja. Sepi meluap, membanjiri malam sarat dingin. Perlahan, jari-jemari kesunyian menyentuh perasaanmu yang terdalam. Dan untuk kesekian kali, engkau tatap selembar almanak.

Ada yang ngilu diantara hitam dan merah waktu. Tanggal-tanggal yang telah engkau lingkari tinggal angin lalu. Rindu, masih juga jauh dari temu. Sedangkan bentang jarak, terasa tidak cukup hanya dilipat dengan bertelepon dan berbalas pesan demi pesan.

Engkau pun merasakan kerinduan semakin tinggi menggenangi hati. Tidak terbendung lagi. Sampai akhirnya, merembes melalui mata yang sedari tadi berkaca-kaca. Sekali lagi, rindu memang aduh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun