Tiba-tiba, lengang begitu saja. Sepi meluap, membanjiri malam sarat dingin. Perlahan, jari-jemari kesunyian menyentuh perasaanmu yang terdalam. Dan untuk kesekian kali, engkau tatap selembar almanak.
Ada yang ngilu diantara hitam dan merah waktu. Tanggal-tanggal yang telah engkau lingkari tinggal angin lalu. Rindu, masih juga jauh dari temu. Sedangkan bentang jarak, terasa tidak cukup hanya dilipat dengan bertelepon dan berbalas pesan demi pesan.
Engkau pun merasakan kerinduan semakin tinggi menggenangi hati. Tidak terbendung lagi. Sampai akhirnya, merembes melalui mata yang sedari tadi berkaca-kaca. Sekali lagi, rindu memang aduh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H