Aktivitas selanjutnya yang bisa dirintis di DRC atau wisata alam lain adalah mengajak pengunjung menanam tanaman yang penting untuk menyangga kawasan sempadan sungai sekaligus memperbanyak cadangan air di dalam tanah.Â
Untuk itu, tidak semua wilayah sempadan sungai dibangun tempat menginap para pengunjung. Memang, di DRC sudah ada upaya untuk menanam bibit pohon seperti pinus. Namun, volume bibit pohon perlu diperbanyak agar ke depannya bisa mencegah erosi tanah, sekaligus menghadirkan suasana sejuk.
Dengan pengalaman menanam tersebut, mereka akan memiliki ikatan emosional dengan pohon yang mereka tanam. Harapannya, pegunjung mau berkunjung kembali untuk menengok pohon yang mereka tanam. Atau, mereka bisa mengajak kawan dan keluarga, sehingga semakin banyak wisatawan yang berlibur sekaligus menanam pohon.Â
Menyiapkan Sistem Peringatan Dini Kebencanaan
Meskipun muncul kritik terkait kemungkinan terjadinya banjir bandang dan tanah longsor ketika hujan deras mengguyur kawasan hulu, para pengelola tidak harus bingung. Melibatkan masyarakat dalam membangun sistem peringatan dini akan menjadi titik awal yang bagus, selain para pakar kebencanaan.Â
Pengalaman selama tinggal di sekitar kawasan DRC menjadikan warga mengetahui tanda-tanda alam ketika hujan sedang deras di kawasan hulu serta potensi terjadinya banjir bandang dan tanah longsor. Mempertemukan pengalaman warga dan kepakaran para ahli bencana akan memudahkan pembuatan sistem peringatan dini yang bisa dipahami oleh pengunjung.Â
Selain itu, di kawasan tertentu tertentu yang dianggap agak berbahaya bisa diberikan papan peringatan sehingga wisatawan tidak memasuki area tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan selama proses berwisata.Â
Ketika pemahaman-pemahaman terkait pemberdayaan, edukasi, dan konservasi menjadi "ruh" dalam pengembangan DRC dan destinasi wisata alam lain, kita bisa berharap tumbuhnya destinasi-destinasi wisata yang bisa menggabungkan kepentingan ekologis dan kebutuhan ekonomis.Â
Harapannya, pariwisata berbasis komunitas dan lingkungan yang berkelanjutan bisa menjadi pembeda yang berdampak positif bagi warga, pengelola, dan alam yang disiapkan untuk generasi penerus.