Ekspresi kebahagiaan warga ketika menikmati hidangan menandakan bahwa nilai kebersamaan dan praktik gotong royong untuk melaksanakan ritual merupakan kunci utama untuk menghadirkan energi positif bagi kehidupan desa.Â
Artinya, kerjasama antara pemerintah desa, pemuka agama, pelaku budaya, dan masyarakat merupakan modal kultural untuk mengatasi hambatan, kendala, dan tantangan dalam pelaksanaan ritual, baik yang berkaitan dengan pendanaan maupun ketidaksukaan pihak tertentu.
Sandur, Pepujian dan Tari di Makam Leluhur
Tidak lama setelah acara makan bersama selesai, dua puluh satu pelaku Sandur mengambil posisi duduk, melingkari buju' Taka s. Salah satu dari mereka memimpin pepujian dalam bahasa Madura, tanpa iringan alat musik.Â
Lantunan mereka mengingatkan saya kepada suara para penembang Mamaca (Macapat dalam tradisi Madura). Saya tidak bisa mengingat setiap lirik yang mereka nyanyikan, tetapi apa yang saya ingat adalah lirik Sandurrenang.
Setelah duduk melingkar, para penari berdiri dengan tetap bergandeng tangan. Gerakan tubuh dan kaki mereka sangat sederhana, tetapi sangat ritmis, mengikuti pepujian dan doa yang mereka lantunkan bersama-sama. Salah satu gerakan yang sangat khas adalah mereka beberapa kali merapatkan tubuh ke dalam, untuk kemudian menggerakkan tubuh keluar.Â
Sembari menari, mereka menembangkan pepujian dan doa. Salah satu lirik yang saya ingat adalah Sandurelang, yang secara harafiah bermakna "Sandur yang hilang." Rupa-rupanya, lirik itulah yang dijadikan nama dari seni ritual di Mujan, Sandurelang/Sandhorrelang.
Pertunjukan Sandur di pemakaman ini berlangsung sekira satu jam dengan gerakan ritmis-monoton, duduk dan berdiri, mengikuti tembang yang para pelaku lantunkan. Untuk kepentingan rokat (ruwatan) di rumah warga, bisa juga berlangsung 2 - 3 jam.
Sayangnya, saya tidak bisa mendapatkan informasi yang cukup terkait sejarah, lirik pepujian dan doa, dan makna gerakan tari. Babburahman, pembina Sandur di Klungkung, kurang bisa memberikan penjelasan terkait ritual ini, termasuk lirik pepujian dan doa yang dilantunkan.Â