Ragam tayangan TVRI, pelajaran di sekolah, hingga berita dan bentuk nyata pembangunan menjadi rujukan warga untuk merasakan diri-modern. Perhatian perlu diberikan pada kontribusi penting TVRI yang mampu mengarahkan, mengendalikan, dan membatasi pesan pembangunan menuju modernitas sebagai kebutuhan kolektif menuju kemajuan bernegara dan berbangsa.Â
Bahkan, sebagian besar masyarakat desa tidak merisaukan ideologi kapitalisme yang diadopsi dalam pembangunanisme oleh para ekonom dan teknokrat serta pengaruh-pengaruh buruknya. Masyarakat diberi informasi-informasi tentang pembangunan di bawah kepemimpinan Soeharto yang akan menciptakan kehidupan yang lebih baik (Setiawan, 2011: 120).Â
Paparan-paparan di atas menunjukkan kelihaian rezim penguasa dalam memainkan dan membentuk formasi diskursif, mengikuti pemikiran Foucauldian, tentang subjek ke-Suharto-an dan beragam keberhasilan pembangunan.Â
Konstruksi peran penting Suharto dan seluruh pejabat dan aparat di bawahnya dalam mewujudkan beragam program pembangunan dari kota hingga desa, meskipun tidak semua, merupakan kekuatan diskursif-strategis untuk meyakinkan warga negara bahwa rezim ini berbeda dengan rezim Sukarno.Â
Menawarkan bermacam praktik dan orientasi kultural modern menjadikan warga berpikir bahwa kepemimpinan Suharto bisa menghadirkan perubahan signifikan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya oleh rakyat Indonesia.Â
Kesadaran menginkorporasi bermacam permasalahan ekonomi dan sosial yang dihadapi rakyat untuk kemudian mengartikulasikannya dalam program-program pembangunan yang melibatkan investor nasional dan internasional memperkuat penerimaan masyarakat terhadap rezim Orba.Â
Mayoritas masyarakat memosisikan Suharto benar-benar sebagai pemimpin yang layak memimpin Republik ini karena dirasa mampu memberikan banyak perubahan ke arah modern.Â
Pada level itulah, rezim Suharto berhasil mendapatkan konsensus dari mayoritas masyarakat, pengusaha, Â intelektual, birokrasi, dan agamawan untuk menjalankan kepemimpinan demi menuju Indonesia adil dan makmur.Â
Dengan demikian, rezim Orba mendapatkan kekuasaan hegemoniknya karena mendapatkan konsensus mayoritas publik yang merasakan dampak positif pembangunan bagi kehidupan mereka. Â
Fakta dan Tragedi  yang Disenyapkan