Sama dengan ritus, dalam pertunjukan seni kita menjumpai kerjasama dan kebersamaan, baik antarseniman maupun antara seniman dengan perangkat desa dan warga masyarakat. Bahkan, tidak jarang para pelaku seni bekerjasama dengan tokoh agama untuk memperkuat dan melegitimasi perjuangan kreatif mereak bagi masyarakat, bangsa, dan negara.Â
Di desa-desa, para ibu bekerjasama untuk membuat masakan terbaik yang diberikan kepada para pelaku seni. Begitupula para bapak yang gotong-royong untuk membangun panggung yang sangat vital keberlangsungan pertunjukan.Â
Pengetahuan dan teknologi tradisional merupakan ekspresi budaya yang menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara memiliki peradaban tinggi. Pengetahuan tradisional terkait musim tanam dalam masyarakat Jawa, pranata mangsa, memberikan acuan penting bagi petani kapan boleh menanam dan kapan harus diam tanpa menanam.Â
Pranata mangsa menjadikan manusia tidak rakus dan tidak eksploitatif terhadap tanah karena mereka memiliki mekanisme jeda dalam menanam. Pengetahuan tentang neptu-weton juga cukup penting bagi nalar pikir manusia-manusia Jawa di tengah-tengah modernitas yang semakin biasa.Â
Sayangnya, proses panjang kolonialisme dan kuasa rasionalitas dalam kurikulum pendidikan di negeri ini semakin meminggirkan dan menundukkan ragam pengetahuan tradisional tersebut. Dalam teknologi, bangsa kita juga sangat kaya, dari teknologi pembuatan candi dan rumah, teknologi peragian, teknologi pembuatan perahu dan kapal kayu, dan yang lain.Â
Semua itu menunjukkan bahwa masyarakat kita sejatinya memiliki tingkat keberadaban tinggi. Â Salah satu ciri teknologi tradisional kita adalah pelibatan banyak warga dalam pengerjaannya dan tidak berorientasi eksploitatif.Â
Dalam permainan rakyat dan olahraga tradisional dengan mudah kita bisa menemukan nilai-nilai unggul yang sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa ini. Kebersamaan, persatuan, kompetisi dengan riang gembira, dan sportifitas merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan sudah semestinya selalu ditransformasi dalam segala zaman.Â
Salah satu yang sangat khas dari permainan dan rakyat dan olahraga tradisional adalah kegembiraan dan kebahagiaan dalam berkompetisi. Dari aktivitas kebahasaan kita juga bisa mengetahui banyak hal terkait pandangan dunia sebuah masyarakat.Â
Tidak heran, bahasa daerah yang jumlahnya cukup banyak merupakan pintu masuk untuk mengetahui kehidupan dan dinamika budaya masyarakat yang kompleks.Â
Saya tidak mengatakan bahwa desa-desa di Indonesia masih memiliki semua OPK karena proses modernisasi dan masuknya ragam budaya asing ikut berperan dalam marjinalisasi ragam budaya tersebut. Namun demikian, kita masih bisa menjumpai bagaimana masyarakat desa berbasis budaya yang masih ada terus mengembangkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.Â