Kalau warga tidak hati-hati atau mengusik ketenangan mereka, bisa membuat binatang-binatang tersebut marah dan menyerang. Akibatnya bisa fatal, dari luka-luka hingga meninggal. Maka, warga yang masuk ke hutan atau ingin menikmati indahnya air terjun harus hati-hati dan sebisa mungkin tidak mengusik binatang yang ada di sana.Â
Sukmanya hilang juga bermakna meninggalnya seorang tokoh penyebar agama Islam di kawasan air terjun. Menurut keterangan warga, di dekat Maelang terdapat makam. Sayangnya, mereka tidak tahu siapa tokoh tersebut. Kita bisa berasumsi bahwa si tokoh tersebut mungkin ingin menikmati kedamaian dan keindahan air terjun, sampai akhirnya meninggal di sana.Â
Menurut keterangan beberapa warga, sampai pertengahan 1990-an mata air yang mengalir ke air terjun cukup besar. Sungai kecil pun penuh dengan air. Ikan, udang sungai, dan kura-kura mudah dijumpai di air terjun dan sungai. Itu menandakan sumber makanan mereka masih banyak.Â
Burung-burung endemik seperti cucak rowo, jalak, dan elang mudah dijumpai. Mereka suka bertengger di dahan dan ranting pepohonan di kawasan Maelang. Selain burung, ayam alas (ayam hutan) mudah ditemukan. Bahkan, kijang dan banteng sering muncul di hutan. Mereka berkeliaran mencari makan dan minum air.
Namun, debet di beberapa sumber air semakin menurun seiring dengan semakin lebat dan tingginya pohon jati yang dikelola Perhutani serta semakin sedikitnya pohon endemik seperti elo gondang, awar-awar, kepuh, beringin, dan yang lain. Pembabatan area pohon alami untuk kawasan pohon jati menjadikan tidak ada akar yang mengikat dan menampung air di bawah bebatuan kapur.Â
Bahkan, beberapa mata air utama yang terletak beberapa kilometer dari Maelang sudah tidak mengeluarkan air lagi. Akibatnya, sungai alam pun mengering dan air yang mengalir ka Maelang hanya berasal dari beberapa mata air kecil terdekat. Dampak ikutannya adalah semakin berkurangnya sumber makanan untuk ikan, udang sungai, dan kura-kura, sehingga mereka semakin langka.Â
Perlunya Konservasi Kawasan
Minggu, 30/10, saya bersama kawan-kawan dari LMDH Mitra Usaha dan Garempung (Gerakan Remaja Pinggir Gunung) Dusun Sebanen menyusuri kawasan air terjun Maelang. Terlihat dengan jelas, bahwa volume air yang mengalir memang semakin kecil. Air itu mengalir menyusuri bebatuan besar.Â