MELEPAS GILIMANUKÂ
Kapal-kapal memungut impian mereka yang ingin membahagiakan orang-orang tercinta. Ada rindu untuk selalu kembali ke tanah para dewa, tetapi senyum indah di depan pintu selalu memanggil. Gunung-gunung pun merapal mantra, merayu kehendak Sang Gusti, demi perjumpaan sederhana memagut harapan.Â
Sejenak melepas Gilimanuk adalah perpisahan sementara, karena selalu ada hati untuk perjuangan hidup dalam hiruk-pikuk orang menemukan bahagia. Kembang, kidung, mantra, dan tari adalah logika yang menggerakkan sendi-sendi tubuh dalam pencarian demi pencarian atas nama bahagia yang tak mungkin ditunda untuk orang-orang terkasih.Â
Maka, ke Gilimanuk mereka pasti akan kembali; meninggalkan sejenak mata rantai keindahan di rumah yang selalu menunggu, demi sebuah pertautan rasa yang terus diupayakan melintasi zaman.Â
Selepas Pelabuhan Gilimanuk, 30 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H