Lampu pun tidak butuh terlalu gemerlap, karena yang terpenting adalah cahaya untuk menerangi jalannya pertunjukan.  Demikian pula, sound system juga tidak harus berkekuatan besar. Cukuplah bisa mengeluarkan suara yang bagus agar musik selama pertunjukan bisa didengar dengan jelas.Â
Pembuatan panggung yang memanfaatkan potensi lokal merupakan sebuah tanda untuk mengajak warga Jambuan bahwa untuk menggelar pertunjukan seni tidak harus menggunakan panggung buatan dengan membayar sewa yang mahal. Kegiatan seni yang melibatkan masyarakat bisa menggunakan panggung alami dengan memanfaatkan apa-apa yang ada di lokasi.Â
Selain itu, dengan mengambil lokasi di kawasan rumpun bambu, pertunjukan ini secara langsung mengingatkan kepada warga Jambuan, bahwa menjaga keberadaan bambu bukan sekedar untuk keperluan sumber air dan kebutuhan rumah tangga. Lebih dari itu, rumpun bambu juga bisa memperkaya ekskpresi kultural dengan udaya segar dan pemandangan indah.Â
Dalam pertunjukan, dua kesenian rakyat ditampilkan selain pembacaan puisi. Kesenian rakyat itu adalah glundengan dan lengger. Glundengan merupakan kesenian khas Jember yang menampilkan komposisi musikal dengan alat musik bila-bila kayu bayur atau nangka yang disusun menyerupai gamelan. Nada yang keluar dari glundengan yang dipukul secara rancak juga mirip dengan gamelan Jawa.Â
Glundengan merupakan seni musikal yang dimainkan secara kelompok dengan kondisi yang cukup mengenaskan karena hampir punah. Kesenian ini biasanya digunakan untuk mengiri tota'an dara (semacam balapan burung merpati). Glundengan biasanya membuat tota'an dara menjadi  lebih meriah dan hidup.Â
Bisa dikatakan glundengan merupakan kesenian berdimensi ekologis karena bahan untuk alat musik berupa kayu bayur atau nangka. Tentu, untuk bisa mempertahankan kesenian ini, ketersediaan kayu bayur dan nangka menjadi penting. Dengan demikian, kalau para seniman dan warga masih ingin menikmati glundengan, mereka harus merawar kayu bayur atau nangka.Â
Itulah yang saya maksudkan sebagai dimensi ekologis yang mengaitkan kesenian glundengan dengan pemertahanan ekosistem kawasan Jambuan, utamanya berkaitan dengan ketersediaan kayu bayur atau nangka. Dengan mempertahankan keberadaan kedua kayu tersebut, maka rancak glundengan akan terus mengalun akan terus bisa dinikmati.Â