Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Budaya Teras Rumah

21 April 2022   05:33 Diperbarui: 23 April 2022   03:49 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati kopi di teras setelah memanen daun kelor. Dokpri

Proses tersebut tentu membutuhkan pengetahuan dan kreativitas yang tidak serta-merta hadir dalam waktu semalam. Para mereka butuh belajar hingga bisa menghasilkan karya yang indah dan bermanfaat.  

Hasil karya desain teras yang ditawarkan ke publik pun sangat beragam berdasarkan keinginan pemilik rumah dengan menimbang trend yang sedang berkembang. 

Selain nilai-nilai keindahan yang berasal dari bentuk dan model teras, karya para profesional tersebut juga mengandung makna-makna tertentu yang diharapkan bisa memperkuat kehangatan dan kenyamanan para penghuni ataupun para tamu.

Bagi pemilik rumah dengan kemampuan ekonomi tinggi, membeli desain dan membuat teras rumah yang indah dan nyaman menjadikan mereka harus relas mengeluarkan biaya tidak sedikit. Hal itu tentu sebanding dengan kebahagiaan yang akan mereka peroleh. 

Menikmati talas dan kopi. Dokpri
Menikmati talas dan kopi. Dokpri

Selain itu, model teras rumah yang tidak umum atau tidak sama dengan teras rumah lain tentu bisa menjadi faktor pembeda antara si pemilik rumah dengan pemilik rumah lainnya, meskipun sama-sama di kawasan elit. 

Faktor pembeda menjadi penting ketika masing-masing individu ingin memiliki partikularitas gaya atau model karya kultural yang memungkinkan mereka mendapatkan apresiasi dari individu-individu lain karena teras yang berbeda.

Namun, apakah teras rumah hanya bisa dimaknai terkait prestis dan sesuatu yang bersifat elit? Tentu tidak. Masih banyak makna dan praktik budaya yang berlangsung di dan berasal dari teras rumah. Dan, itu bisa juga hadir di teras rumah biasa yang biaya pembuatannya tidak harus mahal. 

Apa yang terpenting adalah bagaimana peristiwa kultural bisa berlangsung di atau berasal dari teras. Apa yang saya maksudkan dengan peristiwa kultural adalah tindakan-tindakan bermakna, baik dilakukan sendiri atau bersama/komunal, yang menghadirkan keindahan dan kebahagiaan.

Contoh sederhana peristiwa kultural yang dilakukan secara individual di teras rumah adalah ngopi di pagi atau malam hari. 

Bagi para penikmat kopi, ngopi di pagi hari di teras memberikan sensasi tersendiri. Apalagi kalau di pekarangan atau halaman terdapat banyak tanaman atau bunga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun