Begitulah. Dan, mari kita berjalan mengakrabi debu bercampur embun: menemukan narasi-narasi kecil tersisa dari keteguhan merawat hidup terus direkam dalam percakapan demi percakapan sepanjang zaman. Tak perlu risau ditulis dalam buku harian, ketika jemari mulai menetapkan puisi bersama lekuk demi lekuk rindu bersenandung, pelan. Â
Jember, 08 April 2022 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!