Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Orkestra Pagi di Pasar Krempyeng

29 Maret 2022   21:31 Diperbarui: 30 Maret 2022   09:17 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedangan lontong, telur, dan sayur dengan lapak sederhana. Dokpri

Adapun kalau beruntung, kita bisa membeli ikan "kutok" (gabus), tawes, dan wader. Biasanya para pedagang mendapatkan dari warga yang mencari dari sungai, selokan, dan rawa. 

Buah-buahan lokal di pasar krempyeng. Dokpri
Buah-buahan lokal di pasar krempyeng. Dokpri
Buah-buahan lokal seperti jambu kristal, kedondong, jeruk, pisang, rambutan, salak, bengkoang, dan yang lain melimpah di pasar krempyeng. Penjual yang berada di trotoar jalan siap memberikan buah dengan kualitas baik, karena mereka langsung mengambil dari petani. Itu pula yang menjadikan harga buah lokal terjangkau. Khusus jeruk, Semboro memang menjadi sentra buah yang menyebar di kota-kota besar Jawa ini.  

Bagi mereka yang membutuhkan bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah, serta daging dan jerohan ayam, beberapa pedagang lelaki menyediakan dalam jumlah banyak. Tanpa rasa canggung lelaki penjual bawang "ngladeni" (melayani) para pembeli perempuan yang seringkali didahului proses "nyang-nyangan" atau "ngenyang" (tawar-menawar). Penjual daging ayam juga dengan tangkas memotong daging sesuai keinginan pembeli.  

Dua pedagang daging ayam tengah melayani pembeli. Dokpri
Dua pedagang daging ayam tengah melayani pembeli. Dokpri

Di pasar krempyeng tak perlu malu dan canggung untuk melakukan transaksi ekonomi dalam level kecil. Kesetaraan gender berlangsung dalam aktivitas ekonomi bernuansa desa. Mereka bisa jadi tidak memahami apa itu kesetaraan gender ataupun feminisme, tetapi pertemuan di pasar dengan suasana keakraban telah melahirkan pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama berperan penting dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

Penjual bawang dengan sabar melayani pembeli. Dokpri
Penjual bawang dengan sabar melayani pembeli. Dokpri

Mungkin, bagi orang-orang yang terbiasa membeli bahan pangan di supermarket ataupun hypermart, pasar krempyeng bisa jadi dipandang kurang higienis. Namun, bagi saya, tidak perlu terlalu khawatir. Toh, para pedagang menggunakan gelaran seperti tikar plastik untuk membuka "dasaran" (berjualan barang kebutuhan). Para penjual ikan menempatkan ikan mereka di dalam bak atau tempat khusus. Demikian juga dengan penjual sayur-mayur dan buah. Apa yang perlu diperhatikan adalah kebersihan selama proses pengolahan makanan.

KETAHANAN EKONOMI

Pandemi yang menyerang Indonesia sejak tahun 2020 memberikan dampak yang cukup signifikan kepada para pedagang dan warga yang biasa pergi ke pasar krempyeng. Batasan waktu berjualan dan ketatnya peraturan menjadikan sebagian warga menunda keinginan mereka untuk pergi ke pasar krempyeng. Tentu hal itu berdampak terhadap kuantitas transaksi. 

Pisang, jeruk, jambu kristal, pepaya, dll. Dokpri
Pisang, jeruk, jambu kristal, pepaya, dll. Dokpri

Untungnya, pemerintah memberikan kelonggaran bagi aktivitas di pasar dengan tetap mematuhi protokol. Pasar krempyeng pun menggeliat kembali, menghadirkan orkestra pagi yang memberikan rezeki ekonomi bagi para pedagang serta memberikan kemudahan kepada warga yang membutuhkan bahan pangan dan kebutuhan dapur lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun