Seiring dengan makin maraknya operator GSM beroperasi di Indonesia, mulai dari PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang menggunakan SIM Card (1994), disusul oleh Telkomsel yang didirikan oleh Telkom (1995), dan PT Excelcomindo Pratama (1996).
Tahun 2000, layanan SMS (Short Message Service) mulai marak dan Nokia menjadi brand yang sangat populer. Tahun 2002, penyedia jaringan Telekomunikasi Ericsson dan Alcatel mulai masuk ke Indonesia.
Tahun 2003, era CDMA dimulai dengan hadirnya Esia dan Flexi milik Telkom. Kehadiran CDMA diakui cukup berdampak pada jumlah pengguna seluler meningkat tajam karena makin murahnya tarif layanan dan handset.
Tahun 2006 Hutchinson masuk ke Indonesia dengan merek 3, disusul Axis tahun 2008. Perkembangan Telekomunikasi pun makin pesat di era ini dengan hadirnya berbagai merek Smartphone yang memudahkan akses internet dari telepon.Â
Dan sampai akhir tahun 2011, menurut data ATSI (Asosiasi Telepon Seluler Indonesia), pengguna layanan seluler Indonesia telah mencapai 240 juta lebih.
Revolusi digital pun berkembang pada era jaringan 4G. Lahirnya banyak start up berbasis teknologi digital bermunculan tak terbendung. Masing-masing berlomba-lomba untuk me-digital-kan semua aspek kehidupan. Kemampuan teknologi digital dianggap menjadi salah satu solusi yang dianggap praktis dan modern.
Hingga kini era 4G masih menjadi peran penting, khususnya di Indonesia yang baru saja mengeluarkan jaringan 5G. Jaringan 4G menciptakan lahirnya generasi manusia dengan industri konten kreatif yang sangat masif dan terbendung.Â
Telekomunikasi memang memiliki banyak dampak negatif dalam perkembangannya. Dari yang berdampak pada individual hingga berdampak besar seperti berubahnya kebudayaan suatu negara. Namun, tidak dapat dimungkiri, Telekomunikasi telah membantu aktivitas manusia dalam berbagai hal. Apalagi pada revolusi industri 4.0, di mana ekonomi digital akan berkembang pesat dengan serba digitalisasi dan otomatis. Tentu saja dengan adanya Telekomunikasi dan teknologi yang terus berkembang, memudahkan kita dalam bersaing, memasarkan, mencari dan mengumpulkan informasi, hingga memulai peluang dengan mudah.Â
(Deka Genta Dwiputra, mahasiswa S1 Teknik Telekomunikasi IT Telkom Purwokerto).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H