Mohon tunggu...
Dejaksu Poul
Dejaksu Poul Mohon Tunggu... -

Suara gemericik air d oase Sahara adlh musik keabadian. Stiap musik yg menentramkan hati adlh jembatan, antara bumi dgn surga.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin Sepanjang Musim

21 Juli 2011   07:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:30 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Akulah semi!

Dalam telanjang aku mengembang

Merayu mata

Menipu telinga

Memperkosa hidung

Kupantulkan warna-warni surgawi yang katamu sedap di mata.

Ah, kemana pergi kawanan kupu-kupu?

Seseram badaikah manusia, sehingga kau lari?

Bila benar anginku beraroma tuak

Malam-pun tak kunjung sepi

Siang-pun tak bakal mati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun