"Akulah semi!
Dalam telanjang aku mengembang
Merayu mata
Menipu telinga
Memperkosa hidung
Kupantulkan warna-warni surgawi yang katamu sedap di mata.
Ah, kemana pergi kawanan kupu-kupu?
Seseram badaikah manusia, sehingga kau lari?
Bila benar anginku beraroma tuak
Malam-pun tak kunjung sepi
Siang-pun tak bakal mati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!