Cabai rawit menjadi salah satu sayuran yang sangat dibutuhkan kebanyakan orang di Indonesia. Hal tersebut tak lepas dari mayoritas masyarakat kita yang menggemari cita rasa pedas pada makanan.
Tak heran jika cabai rawit menjadi salah satu sayuran yang harus tersedia di tempat bumbu masak baik itu rait hijau maupun merah. Namun, sayuran satu ini terkadang menjadi perbincangan yang tak lain diakibatkan karena harganya yang tiba-tiba melambung.
Salah satu penyebab hal itu terjadi yakni karena banyaknya petani yang mengalami gagal panen sehingga suplai ke pasaran menjadi berkurang drastis sementara permintaan tetap tinggi.
Ya, menurut saya pribadi menanam cabai rawit itu merupakan hal yang gampang-gampang susah dilakukan mengingat banyaknya jenis hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman satu ini.
Akan tetapi bagi saya, hal yang menyulitkan dari bertani cabai rawit yakni harga-harga pupuk, pestisida yang semakin mahal.
Hal itu bisa diatasi dengan mensubstitusi menggunakan pupuk dan pestisida organik, tapi jika lahannya cukup luas, pergantian tersebut cukup sulit dilakukan karena sama-sama perlu biaya serta waktu tak sedikit. Lha kok curhat? haha.
Baiklah, sebenarnya kali ini saya mau berbagi pengalaman menanam atau lebih tepatnya langkah-langkah menanam cabai rawit di polybag.Â
Ini bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan memasak di dapur saat harganya melambung tinggi. Keunggulan menanam di polybag yakni tak lain kita bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk belajar bercocok tanam.
Nah, apa saja yang perlu disiapkan dan apa yang harus pertama dilakukan? Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:
Alat dan Bahan yang Harus Disediakan
1. Benih cabai rawit
Benih ini bisa didapatkan dari membuatnya sendiri dari cabai matang dengan cara menjemurnya hingga kering. Atau untuk kualitas lebih baik bisa membelinya di toko pertanian. Dan sekarang sudah banyak juga penjual benih di online shop dengan harga dan jenis yang bervariasi.
2. Polybag
Saya biasanya menggunakan polybag ukuran sedang yaitu 35x35 cm karena bisa mengakomodir pertumbuhan akar tanaman nantinya.
3. Media tanam
Media tanam, karena saya berada di kampung, jadi bisa menggunakan tanah yang dicampur dengan arang sekam dengan perbandingan 2:1.
4. Pupuk Dasar
Untuk pupuk dasar saya menggunakan Kohe (kotoran hewan), phospat, kapur dolomit, asam humat dan trichoderma.
5. Air
Gunakan air kolam atau air hujan jika memungkinkan.
Langkah-langkah Penanaman
1. Penyemaian Benih
- Rendam benih cabai dalam air hangat selama 24 jam untuk mempercepat perkecambahan. Dalam rendaman saya biasanya menambahkan bawang merah yang sudah dipotong-potong (cukup 1 siung saja), mau lebih juga silahkan.
- Siapkan media semai berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1.
- Taburkan benih pada media semai dan tutup tipis dengan tanah.
- Siram media semai dengan air secukupnya, jangan terlalu basah.
- Letakkan di tempat yang teduh dan lembab. Tunggu hingga benih berkecambah dan memiliki 3-4 helai daun. (Biasanya butuh sekitar 1 setengah bulan hingga benih cabai rawit siap pindah tanam.
2. Persiapan Media Tanam
- Siapkan polybag
- Isi polybag dengan media tanam (campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1).
- Buat lubang tanam di tengah polybag dengan kedalaman sekitar 5-10 cm.
- Taburkan pupuk phospat (satu sendok makan), kapur dolomit (segenggam tangan) untuk tiap satu polybag.
- Kemudian, buat campuran asam humat dan trichoderma (Untuk sepuluh liter air, saya biasanya mencampurkan setengah sendok asam humat dan sekitar 4 sendok makan trichoderma atau sekitar 20 ml)
- Campuran tersebut selanjutnya disiramkan pada tiap polybag dengan takaran satu gelas. Kemudian diamkan media tanam tersebut sambil menunggu benih siap. (Lebih lama lebih baik dan saya biasanya didiamkan sekitar 2 minggu).
3. Penanaman Bibit
- Pindahkan bibit cabai yang sudah memiliki 4-5 helai daun ke polybag.
- Tanam bibit di lubang tanam yang sudah disiapkan, lalu tutup dengan tanah dan padatkan sedikit.
- Siram bibit yang baru ditanam dengan air secukupnya.
4. Perawatan Tanaman
- Siram tanaman cabai secara teratur, 1-2 kali sehari tergantung cuaca. Jangan biarkan media terlalu kering atau terlalu basah.
- Berikan pupuk NPK atau pupuk organik setiap 3 minggu sekali. Dan berikan pupuk daun setiap 5 hari sekali dengan cara polyar atau disemprot.
- Jangan lupa lakukan penyiangan untuk menghilangkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman agar tidak terlalu lembab dan terhindar dari patogen penyakit.
- Periksa tanaman secara rutin untuk mengidentifikasi hama atau penyakit. Gunakan pestisida alami atau kimia sesuai kebutuhan.
5. Panen
- Cabai rawit biasanya dapat dipanen sekitar 3-4 bulan setelah tanam, tergantung varietasnya.
Itulah langkah-langkah menanam cabai rawit di polybag yang saya sendiri lakukan dan mungkin bisa dicoba. Selamat mencoba dan semoga berhasil!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H