Masyarakat umum akan memandang dan menanamkan stigma negatif terhadap PDIP sebagai partai yang tidak demokratis. Masalah ini pada dasarnya hanya masalah internal partai semata dan bisa diselesaikan melalui jalan musyawarah, namun karena berita ini kadung bergulir cukup cepat sehingga terkesan besar.
Belum lagi banyaknya media elektronik yang memuat isu ini sehingga banyak masyarakat umum dengan mudahnya mengakses berita tersebut.
Bambang Wuryanto seharusnya lebih bijak dalam menanggapi tindakan para kader PDIP, terkait siapa tokoh yang akan maju dalam ini pastinya akan dibahas melalui mekanisme partai dalam menentukan hasilnya. PDIP bukanlah partai baru yang gagap dalam mengambil langkah untuk menentukan siapa yang layak diusung partai berlambang kepala banteng tersebut.
Pengalaman membuktikan dalam 2 periode PDIP berhasil mengantarkan salah satu kadernya menuju kursi nomor 1 di RI. Dari hal ini seharusnya menjadi pelajaran bahwa tidak perlu terburu-buru dalam memberikan respon terhadap suatu tindakan.
Dengan adanya isu ini tentu bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap tokoh tertentu dan partainya, tetapi juga ada dampak positif yang dapat dirasakan. Salah satunya adalah semakin naiknya nama Ganjar Pranowo. Namanya yang terus menerus dikaitkan dalam isu ini akan semakin banyak orang mengingatnya.
Jarak pilpres yang semakin dekat dan fenomena banteng versus celeng yang muncul dimasa-masa mendekati pilpres bisa dijadikan sebuah momentum untuk lebih mendongkrak nama Ganjar Pranowo.
Pada dasarnya nama Ganjar Pranowo bukanlah nama baru dalam bursa pencalonan untuk maju di pilpres 2024 bahkan namanya berada diposisi teratas daftar nama-nama yang digadang-gadang akan maju pada pencalonan nanti, namun dengan munculnya isu semacam ini bisa saja posisi Ganjar akan semakin kokoh memuncaki bursa calon presiden.
Hal ini terjadi karena selain namanya yang akan sering disebut dalam muatan-muatan berita, masyarakat akan cenderung memberikan simpati kepada Ganjar sebagai tokoh yang terdzolimi. Tidak sedikit masyarakat yang menganggap Ganjar sebagai tokoh yang layak karena rekam jejak yang cukup baik dan citra yang dibangun cukup bagus sehingga dapat menarik simpati masyarakat umum.
Masyarakat menganggap Ganjar lebih layak ketimbang Puan Maharani yang nama pun muncul dalam bursa calon presiden. Sebelumnya ada sebuah isu yang mengatakan bahwa nama Puan yang digadang-gadang akan diusung oleh PDIP untuk maju dalam pilpres 2024.
Masyarakat menilai bahwa ada upaya untuk tidak mencalonkan Ganjar untuk maju dalam pilpres, sehingga banyak masyarakat khawatir isu yang berhembus bahwa nama Puan yang akan diusung oleh PDIP menjadi kenyataan.
Jika melihat dari perspektif berbeda, dengan munculnya isu semacam ini bisa saja dijadikan sebuah strategi bagi Ganjar untuk terus mendokrak namanya dan meraih simpati masyarakat hingga mendekati pilpres nanti.