Mataku sembab, karena aku menangis hingga air mataku kering
Aku masih berlarian kesana kemari mencari jalan keluar
Hingga tanpa kusadari lututku mulai bergetar
Rasanya seperti seluruh tulangku melunak lalu perlahan hilang
Seketika aku ambruk, kepalaku tertunduk
Mataku terpejam, bibirku kalut..
Perlahan, secercah cahaya mulai tampak
Ia mulai membesar, melebar
Hingga akhirnya, semua tampak terang..
Aku melihat sekelilingku, semua tampak baik-baik saja
Lalu datanglah seorang perempuan yang selalu hangat tatapannya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!