Mohon tunggu...
Defi Fiolisa
Defi Fiolisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sarjana Pendidikan

Imaginative but realistic

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi tentang Mimpi Buruk

7 April 2021   01:38 Diperbarui: 7 April 2021   01:47 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mimpi buruk merupakan ketakuan terbesar seseorang dalam alam mimpi. Mimpi buruk datang dengan beribu ketakutan didalamnya, entah gambaran dari hal buruk yang menimpa keluarga kita, orang yang kita sayangi, bahkan hal-hal yang berhubungan dengan karir dan percintaan dan diri sendiri. Berikut saya tuliskan puisi yangbertemakan tentang 'nightmare' atau mimpi buruk. Selamat menikmati, semoga suka puisinya yaah..

'Nightmare'

Aku bangkit dari mimpi kelamku

Mimpi yang membuatku terselubung didalam kegelapan

Orang-orang biasa menyebutnya ‘nightmare’

Iya, si “mimpi buruk”

Aku begitu membencinya

Ia membuatku terperosok ke dalam jurang

Aku berlarian kesana kemari didalam kegelapan

Mencari jalan keluar dan secercah cahaya

Namun tak ada satu pun tangga untuk ku pijak

Ataupun cahaya untuk ku tumpuan

Langit mulai kelam

Suara badai pun berdatangan

Kilatan petir mulai melambai-lambai

Semua bebatuan di sekitarku menghitam

Menjadikanku laksana makhluk terlemah disana

Aku mulai ketakutan

Rasanya hilang sudah harapan untuk hidup

Dan rasanya mustahil jika ada orang yang datang untuk menolongku

Dari situ aku mulai kehilangan keyakinanku

Aku menangis hingga suaraku mulai parau lalu perlahan hilang

Mataku sembab, karena aku menangis hingga air mataku kering

Aku masih berlarian kesana kemari mencari jalan keluar

Hingga tanpa kusadari lututku mulai bergetar

Rasanya seperti seluruh tulangku melunak lalu perlahan hilang

Seketika aku ambruk, kepalaku tertunduk

Mataku terpejam, bibirku kalut..

Perlahan, secercah cahaya mulai tampak

Ia mulai membesar, melebar

Hingga akhirnya, semua tampak terang..

Aku melihat sekelilingku, semua tampak baik-baik saja

Lalu datanglah seorang perempuan yang selalu hangat tatapannya

Tangan lembutnya mengelus pipiku

Dengan suara lirihnya, dia berkata

‘Bangun gadisku… mentari telah menari’

Lalu ia berlalu seraya menukikkan senyuman kepadaku..

“Nightmare.. rupanya” keluhku lirih sambil tersenyum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun