Tak hanya itu, Ade menyatakan saat ini pengrajin rajutan seperti produk ini sedikit sedangkan peminat banyak, dan ini menjadi sebuah peluang yang harus diperjuangkan. Harapannya ke depan, ia juga ingin membuka kelas belajar ataupun konten Youtube tentang cara membuat kreasi dalam bentuk rajutan untuk para ibu rumah tangga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat.
Sebagai perempuan membuat pilihan kerap menjadi tantangan. Sering kali perempuan dihadapi pilihan antara harus bekerja atau menjadi ibu rumah tangga, yang seolah-olah memilih salah satu berarti harus mengorbankan yang lainnya. Padahal perempuan tidak harus memilih, akan tetapi berhak melakukan apa pun tanpa diliputi kekhawatiran akan celaan dari sekitar.
Pemikiran tersebutlah yang mendorong Ade Latipah ingin membangun mengembangkan bisnisnya kelak setelah pandemi, agar bisa membantu memberdayakan para perempuan di sekitarnya. Namun untuk saat ini, dia mengungkapkan masih harus banyak belajar lagi terlebih dahulu karena masih banyak ilmu yang ingin dia pelajari.
Di akhir wawancara, Ade berpesan kepada semua perempuan untuk tetap kuat dan bertahan di segala situasi yang ada.
"Perempuan itu diberi kemampuan oleh Allah berkali-kali lipat lebih banyak dibanding laki-laki, dimana kita sebagai seorang IRT bisa mengurus rumah, anak, dan suami sekaligus. Tugas kita tinggal cari tau gimana caranya memanfaatkan itu. Untuk itu pesan saya, jangan pernah kalah dengan situasi apa pun namun jadikan itu  sebagai peluang kita untuk tetap maju," tutupnya.
Bagi Ade, pandemi COVID-19 memang menghadirkan kemelut badai. Akan tetapi, jika pandai membaca situasi ternyata masih banyak peluang yang bisa dilakukan agar usaha bisa tetap terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H