Kegiatan literasi dapat dilakukan dimana saja, baik di kelas maupun di luar kelas. Pada dasarnya, kegiatan literasi bertujuan untuk memperoleh keterampilan informasi, yakni mengumpulkan, mengolah, dan mengomunikasikan informasi. Kecakapan menggali dan menemukan informasi menjadi keterampilan yang perlu dikuasai oleh para peserta didik.Â
Keterampilan menemukan informasi ditunjukkan melalui kemampuan mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan, kemampuan mengakses dan menemukan infromasi, kemampuan mengevaluasi informasi dan menggunakan informasi secara efektif dan etis (American Library Association).Â
Kenyataan yang sangat memprihatinkan saat ini adalah bahwa kurangnya minat peserta didik dalam membaca. Padahal, membaca merupakan sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi bacaan yang telah dibacanya.Â
Minat baca mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang dalam menentukan citacitanya kelak di masa yang akan datang, hal tersebut juga adalah bagian dari proses pengembangan diri yang harus senantiasa diasah sebab minat membaca tidak diperoleh sejak lahir.Â
Selain rendahnya minat baca, permasalahan yang sering ditemukan pada peserta didik adalah rendahnya tingkat kepercayaan diri. Peserta didik seringkali khawatir dengan apa yang ingin mereka sampaikan sehingga tidak memiiki keberanian untuk berbicara/mengutarakan pendapatnya. Rendahnya tingkat kepercayaan diri ini diharapkan dapat diatasi dengan membudayakan kegiatan literasi.
Literasi adalah kemampuan berbahasa seseorang (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya (Sari & Pujiono, 2017). Sekarang ini, literasi memiliki arti yang luas sehingga bukan lagi bermakna tunggal melainkan mengandung beragam arti (multi literacies).Â
Ada bermacam macam keberaksaraan atau literasi, misalnya literasi komputer (computer literacy), literasi media (media literacy), literasi teknologi (technology literacy), literasi ekonomi (economy literacy), literasi informasi (information literacy), bahkan ada literasi moral (moral literacy) (Permatasari, 2015).
Salah satu karakter yang penting ditanamkan kepada peserta didik adalah karakter percaya diri. Percaya diri diartikan sebagai sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.Â
Peserta didik sangat penting memiliki nilai karakter percaya diri karena tanpa percaya diri mereka akan sulit untuk mencapai prestasi belajar yang optimal.Â
Hal ini karena dalam setiap tahapan proses pembelajaran, seringkali mereka harus beraktivitas yang membutuhkan percaya diri, seperti berbicara mengeluarkan pendapat, menjawab pertanyaan guru, tampil presentasi ke depan, mengerjakan soal atau tugas secara mandiri.Â
Semua aktivitas tersebut tidak dapat dilakukan jika peserta didik tidak memiliki keyakinan akan kemampuannya sendiri. Sikap tidak percaya diri sangat menghambat kemajuan peserta didik dalam belajar.
Pada kegiatan pelaksanaan KKN Tematik yang dilakukan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang dilakukan di SDN 016 Cipto Pajajaran menerapkan sebuah program yakni pendampingan pembelajaran peserta didik berupa materi mengenai literasi.Â
Didalam materi tersebut terdapat pengetahuan dan video animasi tentang literasi baca tulis, literasi sains, maupun literasi numerasi. Selain itu juga terdapat sebuah soal yang kemudian peserta didik harus menjawabnya.Â
Kesimpulannya adalah banyak peserta didik yang minat membaca dan tingkat rasa percaya dirinya kurang. Peserta didik khawatir dengan apa yang ingin mereka sampaikan sehingga tidak memiliki keberanian untuk berbicara/mengutarakan pendapatnya.Â
Namun dengan adanya kegiatan literasi ini, peserta didik mengetahui pengaruh budaya literasi berdampak positif bagi rasa percaya dirinya. Hal itu menunjukan bahwa pengaruh literasi terhadap percaya diri bagus untuk peserta didik dengan diberikannya materi dan juga video pembelajaran animasi mengenai literasi selama sebulan, peserta didik dapat meningkatkan rasa percaya dirinya dalam hal berbicara, bertanya, maupun menyampaikan pendapat dengan sebaik-baiknya.Â
Selain itu juga peningkatan pendidikan literasi bagi peserta didik dapat menjadi solusi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan di masa depan dengan membangun generasi yang percaya diri, tentunya akan berdampak positif.
Referensi
Permatasari, A. (2015). MEMBANGUN KUALITAS BANGSA DENGAN BUDAYA LITERASI. Literasi, 1–11. http://repository.unib.ac.id/id/eprint/11120
Sari, S. E., & Pujiono, S. (2017). BUDAYA LITERASI DI KALANGAN MAHASISWA FBS UNY. Litera, 16, 105–112. https://journal.uny.ac.id/index.php/litera/article/view/14254
Surya, H. (n.d.). Percaya Diri Itu Penting. Elex Media Komputindo. https://books.google.co.id/books?id=cTVUHk94sZoC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H