Mohon tunggu...
Dee Dee Sabrina
Dee Dee Sabrina Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://insideedee.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cemburu Memperkosa Harga Diri Memaksanya Sembunyi di Kamar Mandi

20 Agustus 2010   19:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:51 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diusahakan. titik. Kamu, giliranmu, lagi. Benar, cuma sekali itu saja, cemburunya? Aku kan punya banyak cadangan wanita. Hahaha

Yang sekali itu, aku khilaf. Yang lainnya, kuabaikan.

Curang. coba ceritakan.

Susah.

Pelan-pelan sayang.

Cemburu dan aku, seperti dua lobang hidungmu. Dempet.

Beritahu. Aku mau mengerti. Lebih banyak tentang kamu.

Kamu manis, itu fakta. Kamu genit, memang iya. Bagaimana lagi ? Aku gila kalau sekejap ingin kamu berubah. Aku suka kamu begini. Kalau kamu tidak seperti ini, mungkin juga kita tidak pernah bersama. Tapi ya, sekarang, cemburu itu terasa.

Kamu. Sini! Aku mau peluk. Jangan jauh-jauh.

Aku tidak pernah kemana-mana sayang.. Kamu yang petualang.

Masa? Bukannya, kamu yang perompak?

Memang. Perompak yang selalu di lautan, tenang, tidak kemana-mana. Di situ-situ saja. Kamu badut sirkus kan ya? Gemar berkeliling.

Berencana pensiun. Mau bangun rumah. Perompak, kapan bertaubat?

Maumu, kapan ?

Yakin, tanya mauku? Jangan. maumu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun