Belum. Asal.. Kamu bisa bikinin aku indomie hangat di kala hujan, pelukan mesra di waktu malam, dan kecupan hangat yang sangat "eeergh" itu.. Cek, ada semuakah? Indomie hangat bolehlah. Sekali-sekali kamu yang harus buatkan. Aku pun mau. Masalah peluk, aku tidak keberatan. Asal kamu tidak bosan. Aku ciumi setiap hari dari pelipis, dahi, hingga belakang telinga dan mencium wangi parfummu di balik sana. Centang! Semua ada.
Naif sekali ya kita? Iya nggak sih? Mungkin. Tapi kata Ibu Peri, naif sering bikin iri.
Iri nggak bikin mati. Naif juga. Bolehlah..
Jadi, sini. Sama aku sini. Selamat hari kesekian dan terimakasih. Tahun depan pun, semoga. Masih.
Cium!
Kecup!
*Slurp!
-------------------
Italic masih ditulis oleh Tha. Biasa masih oleh Joko.
[Medan - Jakarta 8 Agustus 2010]
*maaf, saya, kami, sedang hobi masturbasi.