Mohon tunggu...
Deean Dee
Deean Dee Mohon Tunggu... -

pembelajar yang suka menulis, berpetualang, membaca, mendengarkan dan bersahabat.. Bismillah.. :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teguran Allah dan Kencleng Ummat

1 Mei 2012   05:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:53 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“ini kebanyakan mba”, kata sang ibu masih dengan malu-malu

“oh ga apa-apa ibu..”, seraya mata dan tanganku menyentuh si kecil yang mungkin kedinginan karena kebetulan hari mendung dan sepertinya akan hujan deras..

“ibu mau pulang ke mana bu?”, tanyaku kemudian

“ke wonosari mba,” jawab beliau sedikit terbata

Ya allah, jauh sekali.. dari kaliurang ke wonosari tanpa ada uang sepeserpun ditambah lagi menggendong anak yang tidak berjaket di siang hari yang terlihat agak gelap karena tertutup awan mendung ditambah dingin yang menggigilkan tubuh.. ada yang basah dihatiku, teringat nun jauh disana.. yang tak letih mendo’akan dan mencintaiku.. mama.. :’(

“Terima kasih ya mba, semoga yang Maha kuasa membalas nya..”, si ibu merangkul tanganku.. dan tersenyum lega..

“oh iya bu, gak apa-apa..”, jawabku mengakhiri

Tidak terpikirkan bagaimana caranya ibu tersebut mengembalikan uang ku, rasanya seperti mengalir saja.. tidak memikirkan uang ku tinggal berapa lagi di dompet, tidak memikirkan kapan dikembalikan.. yang terpikirkan hanya, ini ladang ‘amal yang sedang Allah hadirkan untuk menguji seberapa jauh aku bisa mengimplementasikan sikap ikhlas dan khusnudzhon kepada sesama pada saat Allah sedang memberikan kemudahan dan kelapangan dalam rezeki.. ya hanya itu..

setelah memberikan selembar uang kertas kepada ibu itu, aku berpamitan dengan sedikit terburu-buru dan segera melangkahkan kaki ku menuju jalan di seberang kampus.. memburu angkot karena hari sudah terlihat gelap diselimuti awan yang menggumpal dan kelihatannya akan hujan deras..

Dalam penantian menanti angkot, pertemuan dengan ibu tadi melintas kembali, “Ahh, ini mungkin teguran Allah, atas kelalaian ku menyisihkan uang jajan ku untuk bisa ku infakkan dijalan nya.. dan juga mengingatkanku agar tidak menyia-nyiakan kotak kencleng yang sudah susah payah diantarkan kekost oleh pegawai yayasan lembaga sosial tersebut..”

Sampai datang angkot yang ku tunggu.. hanya istighfar yang mampu ku lafadzkan berulang kali.. betapa kiranya nikmat lapang itu justru lebih dekat kepada keterlenaan.. Terima kasih Allah, telah menghadirkan sosok ibu itu beserta balita nya yang imut untuk menegur ku..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun